(bagian satu)
Gelombang yang sangat dahsyat dari buku-buku karya Napoleon Hill dan juga bukunya Rhonda Byrne adalah mengakibatkan
pengetahuan-pengetahuan mengolah kemampuan ‘tak sadar’ menjadi semakin
diminati.
Sebelumnya buku-buku Napoleon Hill tidak banyak diminati
seperti sekarang, saat Amerika dalam kemajuan ekonomi dan masyarakatnya tidak
mengalami krisis. Napoleon sendiri menulis pemikiran-pemikirannya untuk keluar
dari krisis Amerika pada tahun 1930 yang dikenal dengan krisis Great
Depression, sebuah krisis ekonomi yang disebabkan karena utang! Bukunya
yang terkenal ditulisnya pada tahun 1937 yaitu Think and Grow Rich.
Buku tersebut muncul karena pemikirannya secara individu untuk keluar dari
krisis ekonomi dan mempunyai kebebasan financial.
Amerika mengalami
krisis ekonomi kembali pada tahun 2008 dan kembali saat itu pemikiran-pemikiran
dibalik logika atau kemampuan tak sadar marak ‘dijual’ disana.
Indonesia? Kurang lebih
sama kondisinya. Sejak krisis ekonomi terjadi, banyak orang melirik buku
ataupun pelatihan-pelatihan pemberdayaan bawah sadar. Tujuannya adalah mereka
ingin mendapatkan kemakmuran dan keluar dari krisis pribadi tentang
perekonomiannya.
Apakah hal ini
salah? Tentu saja tidak!
Namun sekali lagi,
yang lebih penting dari itu adalah memperbaiki environment dari Negara kita terlebih dahulu. Kenapa environment?
Jelas dari sanalah sumber apa yang didapatkan berada.
Dari balik maraknya
pelatihan tentang ‘kemampuan tak sadar’, banyak dari para pemberi materi
sedang memancing di air keruh. Mereka sedang mengambil keuntungan dari situasi
krisis yang ada. Seperti contohnya tentang pelatihan ataupun buku-buku yang
bertema Menarik Uang, atau Menjadi Milliarder. Mereka yang yang
menulis buku itu ataupun memberikan training tentangnya belum dapat
mendatangkan uang atau belum menjadi Milliarder. Mereka sedang memancing di air
keruh dan memanfaatkan situasi untuk menjual hal tersebut dan mereka akan
meraup keuntungan yang besar.
Seperti halnya ‘kemampuan
tak sadar’ atau unconscious
competence, dapatkah hal ini digunakan untuk mendatangkan financial dan
keluar dari krisis ekonomi atau bahasa sederhananya adalah kemiskinan? Bila bisa
dan memang bermanfaat, mengapa hal ini tidak diajarkan GRATIS kepada sebagian besar masyarakat yang mengalami keterpurukan
dan memang berada pada jurang kemiskinan? Namun mengapa pelatihan ini malah
dibandrol dengan harga ratusan ribu ke atas? Siapa yang dapat mengikutinya? Tentu
saja mereka yang sangat membutuhkan dan tidak punya uang tidak akan mau
mengikuti pelatihan ini.
Lalu yang ikut
pelatihan adalah orang-orang menengah yang punya uang dan ingin tambah kaya,
sementara trainernya sedang memancing ikan di air keruh!
Kembali kepada unconscious competence, karena
ini yang akan saya tulis pada artikel ini.
Kemampuan tak sadar adalah hal yang sangat sederhana! Sederhana sekali!
Contohnya adalah
menyetir mobil. Kemampuan anda menyetir mobil akan otomatis terjadi dan semakin
mahir karena anda semakin sering melakukannya. Anda tidak usah berpikir apakah
injak rem, apakah memasukkan gigi, apakah liat spion kiri kanan atau belakang. Semua
gerakan otomatis terjadi, karena itulah Kemampuan
tak sadar.
-Bersambung-
1 comment:
daripada di post di blogspot kenapa ga ditulis di website sendiri saja pak?
Post a Comment