Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Monday, June 24, 2013

Rahasia dari ‘Kemampuan tak sadar’ – the unconscious competence

(bagian satu)

Gelombang yang sangat dahsyat dari buku-buku karya Napoleon Hill dan juga bukunya Rhonda Byrne adalah mengakibatkan pengetahuan-pengetahuan mengolah kemampuan ‘tak sadar’ menjadi semakin diminati.
Sebelumnya buku-buku Napoleon Hill tidak banyak diminati seperti sekarang, saat Amerika dalam kemajuan ekonomi dan masyarakatnya tidak mengalami krisis. Napoleon sendiri menulis pemikiran-pemikirannya untuk keluar dari krisis Amerika pada tahun 1930 yang dikenal dengan krisis Great Depression, sebuah krisis ekonomi yang disebabkan karena utang! Bukunya yang terkenal ditulisnya pada tahun 1937 yaitu Think and Grow Rich. Buku tersebut muncul karena pemikirannya secara individu untuk keluar dari krisis ekonomi dan mempunyai kebebasan financial.
Amerika mengalami krisis ekonomi kembali pada tahun 2008 dan kembali saat itu pemikiran-pemikiran dibalik logika atau kemampuan tak sadar marak ‘dijual’ disana.

Indonesia? Kurang lebih sama kondisinya. Sejak krisis ekonomi terjadi, banyak orang melirik buku ataupun pelatihan-pelatihan pemberdayaan bawah sadar. Tujuannya adalah mereka ingin mendapatkan kemakmuran dan keluar dari krisis pribadi tentang perekonomiannya.
Apakah hal ini salah? Tentu saja tidak!
Namun sekali lagi, yang lebih penting dari itu adalah memperbaiki environment dari Negara kita terlebih dahulu. Kenapa environment? Jelas dari sanalah sumber apa yang didapatkan berada.

Dari balik maraknya pelatihan tentang ‘kemampuan tak sadar’, banyak dari para pemberi materi sedang memancing di air keruh. Mereka sedang mengambil keuntungan dari situasi krisis yang ada. Seperti contohnya tentang pelatihan ataupun buku-buku yang bertema Menarik Uang, atau Menjadi Milliarder. Mereka yang yang menulis buku itu ataupun memberikan training tentangnya belum dapat mendatangkan uang atau belum menjadi Milliarder. Mereka sedang memancing di air keruh dan memanfaatkan situasi untuk menjual hal tersebut dan mereka akan meraup keuntungan yang besar.

Seperti halnya ‘kemampuan tak sadar’ atau unconscious competence, dapatkah hal ini digunakan untuk mendatangkan financial dan keluar dari krisis ekonomi atau bahasa sederhananya adalah kemiskinan? Bila bisa dan memang bermanfaat, mengapa hal ini tidak diajarkan GRATIS kepada sebagian besar masyarakat yang mengalami keterpurukan dan memang berada pada jurang kemiskinan? Namun mengapa pelatihan ini malah dibandrol dengan harga ratusan ribu ke atas? Siapa yang dapat mengikutinya? Tentu saja mereka yang sangat membutuhkan dan tidak punya uang tidak akan mau mengikuti pelatihan ini.
Lalu yang ikut pelatihan adalah orang-orang menengah yang punya uang dan ingin tambah kaya, sementara trainernya sedang memancing ikan di air keruh!

Kembali kepada unconscious competence, karena ini yang akan saya tulis pada artikel ini.
Kemampuan tak sadar adalah hal yang sangat sederhana! Sederhana sekali!
Contohnya adalah menyetir mobil. Kemampuan anda menyetir mobil akan otomatis terjadi dan semakin mahir karena anda semakin sering melakukannya. Anda tidak usah berpikir apakah injak rem, apakah memasukkan gigi, apakah liat spion kiri kanan atau belakang. Semua gerakan otomatis terjadi, karena itulah Kemampuan tak sadar.
-Bersambung-

1 comment:

Anonymous said...

daripada di post di blogspot kenapa ga ditulis di website sendiri saja pak?