Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe
Sunday, December 20, 2015
Wednesday, February 11, 2015
IKHLAS dan TERWUJUDNYA IMPIAN
Sampai saat ini saya
masih belum menemukan korelasinya antara ikhlas dan terwujudnya impian. Setidaknya
saya tidak melihat bahwa dampak ikhlas adalah terwujudnya impian atau
keinginan. Karena bagi saya, ‘ikhlas’ dan terwujudnya impian adalah
dua daerah yang berbeda.
Apakah Ikhlas itu?
Karena kata Ikhlas banyak
dipakai dalam agama Islam, maka beberapa arti Ikhlas akan saya copy paste dari
beberapa sumber yang ada:
·
"Dan mereka tidak
diperintah, kecuali agar mereka beribadah kepada Allah dengan ikhlas dalam
menjalankan AgamaNya". (QS.
Al-Bayyinah : 5).
·
Prof. Dr. Hamka: yakni mengatakan bahwa arti ikhlas itu adalah bersih, tidak ada
campuran apapun.
·
Dzun Nun Al-Misri :
"Kecuali dengan kebenaran dan sabar di dalam ikhlas, maka ikhlas itu tidak
akan sempurna". Di samping itu juga Dzun
Nun Al-Misri menambahkan keterangannya mengenai ikhlas, ada tiga alamat
yang telah menunjukkan keikhlasan pada seseorang, antara lain adalah:
1.
Ketiadaan
perbedaan antara pujian dan celaan.
2.
Lupa memandang
amal perbuatan di dalam amal perbuatannya sendiri.
3.
Lupa menuntut
pahala atas amal perbuatannya di dalam kampung akhirat.
Yang menarik adalah tulisan dari Drs. Syamsir, M.Ag (Dosen
Ulumul Qur'an & Fiqh FIBA):
Bila diteliti lebih
lanjut, kata ikhlas sendiri sebenarnya tidak dijumpai secara langsung
penggunaannya dalam al-Qur’an. Yang ada hanyalah kata-kata yang berderivat sama
dengan kata ikhlas tersebut. Secara keseluruhan terdapat dalam tiga puluh ayat
dengan penggunaan kata yang beragam. Kata-kata tersebut antara lain : kata khalashuu, akhlashnaahum, akhlashuu,
astakhlish, al-khaalish, dan khaalish masing-masing sebanyak satu kali.
Selanjutnya kata khaalishah lima
kali, mukhlish (tunggal) tiga kali, mukhlishuun (jamak) satu kali, mukhlishiin (jamak) tujuh kali, mukhlash (tunggal) satu kali, dan mukhlashiin (jamak) sebanyak delapan
kali.
Secara etimologis,
kata ikhlas merupakan bentuk mashdar dari kata akhlasha
yang berasal dari akar kata khalasha. Menurut Luis Ma’luuf, kata khalasha ini
mengandung beberapa macam arti sesuai dengan konteks kaliamatnya. Ia bisa
berarti shafaa (jernih), najaa wa salima (selamat), washala (sampai), dan
I’tazala (memisahkan diri).
Selanjutnya, ditinjau
dari segi makna, term ikhlas dalam al-Qur’an juga mengandung arti yang beragam.
Dalam hal ini al-Alma’i merinci pemakaian term tersebut kepada empat macam :
Pertama, ikhlas berarti al-ishthifaa’ (pilihan) seperti pada surat Shaad : 46-47. Di sini al-Alma’i mengutip penafsiran dari Ibn al-Jauzi terhadap ayat tersebut yang intinya bahwa Allah telah memilih mereka dan menjadikan mereka orang-orang yang suci. Penafsiran yang sama juga dikemukakan oleh al-Shaabuuni dalam tafsirnya Shafwah al-Tafaasiir, yakni “Kami (Allah) istimewakan mereka dengan mendapatkan kedudukan yang tinggi yaitu dengan membuat mereka berpaling dari kehidupan duniawi dan selalu ingat kepada negeri akhirat.” Dengan demikian terdapat kaitan yang erat (munaasabah) antara ayat 46 dengan 47, yakni ayat yang sesudahnya menafsirkan ayat yang sebelumnya.
Pertama, ikhlas berarti al-ishthifaa’ (pilihan) seperti pada surat Shaad : 46-47. Di sini al-Alma’i mengutip penafsiran dari Ibn al-Jauzi terhadap ayat tersebut yang intinya bahwa Allah telah memilih mereka dan menjadikan mereka orang-orang yang suci. Penafsiran yang sama juga dikemukakan oleh al-Shaabuuni dalam tafsirnya Shafwah al-Tafaasiir, yakni “Kami (Allah) istimewakan mereka dengan mendapatkan kedudukan yang tinggi yaitu dengan membuat mereka berpaling dari kehidupan duniawi dan selalu ingat kepada negeri akhirat.” Dengan demikian terdapat kaitan yang erat (munaasabah) antara ayat 46 dengan 47, yakni ayat yang sesudahnya menafsirkan ayat yang sebelumnya.
Kedua, ikhlas berarti al-khuluus min
al-syawaa’ib (suci dari segala macam kotorn), sebagaimana tertera dalam surat
an-Nahl : 66 yang membicarakan tentang susu yang bersih yang berada di perut
binatang ternak, meskipun pada mulanya bercampur dengan darah dan kotoran ;
kiranya dapat dijadikan pelajaran bagi manusia. Makna yang sama juga terdapat
dalam surat al-zumar : 3, walaupun dalam konteks yang berbeda. Dalam ayat
tersebut dibicarakan tentang agama Allah yang bersih dari segala noda seperti
syirik, bid’ah dan lain-lain.
Ketiga, ikhlas berarti al-ikhtishaash
(kekhususan), seperti yang terdapat pada surat al-Baqarah : 94, al-An’am : 139,
al-A’raf : 32, Yusuf : 54, dan al-Ahzab : 32.
Keempat, ikhlas berarti al-tauhid
(mengesakan) dan berarti al-tathhir (pensucian) menurut sebagian qira’at.
Ikhlas dalam artian pertama inilah yang paling banyak terdapat dalam al-Qur’an,
antara lain terdapat dalam surat al-Zumar : 2,11,14, al-Baqarah : 139, al-A’raf
: 29, Yunus : 22, al-Ankabut : 65, Luqmaan : 32, Ghaafir : 14,65, an-Nisaa :
146, dan al-Bayyinah : 5. Dalam ayat-ayat tersebut, kata-kata yang banyak
digunakan adalah dalam bentuk isim fa’il (pelaku), seperti mukhlish (tunggal) dan mukhlishuun
atau mukhlshiin (jamak). Secara
leksikal kata tersebut dapat diartikan dengan al-muwahhid (yang mengesakan). Dalam konteks inilah kiranya surat
ke-112 dalam al-Qur’an dinamakan surat al-ikhlaas, dan kalimat tauhid (laa
ilaaha illa Allah) disebut kalimat al-ikhlas. Dengan demikian makna
ikhlas dalam ayat-ayat di atas
adalah perintah untuk selalu mengesakan Allah dalam beragama, yakni dalam
beribadah, berdo’a dan dalam perbuatan taat lainnya harus dikerjakan
semata-mata karena Allah; bukan karena yang lain. Itulah sebabnya mengapa term
ikhlas pada ayat-ayat di atas selalu dikaitkan dengan al-diin.
Dari
beberapa sumber dan ulasan yang saya copy
paste di atas, tidak ada satupun yang menjelaskan bahwa Ikhlas berkaitan
dengan terwujudnya impian.
Kalau
saya cuplik dari kalimat diatas ini: “Dengan demikian makna
ikhlas dalam ayat-ayat di atas
adalah perintah untuk selalu mengesakan Allah dalam beragama, yakni dalam
beribadah, berdo’a dan dalam perbuatan taat lainnya harus dikerjakan
semata-mata karena Allah”.
Dalam
hal ini makna Ikhlas kalau saya maknai secara universal adalah ajakan untuk
selalu berada dalam ‘present time’ atau saat ini. Lebih dalam
lagi, apabila Allah adalah segala sumber dari kesadaran dalam perbuatan dan
tindakan, maka mengarahkan doa dan perbuatan lainnya yang dikerjakan
semata-mata kerana Allah adalah ajakan untuk selalul terhubung dengan consciousness.
Artinya
dalam kondisi Ikhlas, maka seseorang berada dalam kehidupan yang spontan.
Apapun yang muncul bukan dari dirinya, bukan dari pikirannya. Namun muncul
spontan dari Consciousness atau dalam
bahasa agama dikatakan berasal dari Allah.
Lalu
mengapa Ikhlas banyak dikaitkan dengan terwujudnya impian? Kalimat yang sering
ditulis adalah: Semakin banyak
melepaskan, maka akan semakin banyak menerima.
Bagi
saya, melepaskan bukanlah ikhlas.
Anda
dapat melepaskan sesuatu dengan tidak ikhlas, anda dapat banyak melepaskan
sesuatu dengan tidak ikhlas.
Ketika
dengan spontan anda melepaskan sesuatu, artinya tindakan melepaskan bukanlah
dari logika anda, bukan dari pikiran anda, maka spontanitas melepaskan berasal
dari consciousness, yang dalam bahasa agama sekali lagi dikatakan terhubung
dengan Allah. Bahkan bukan saja saat melepaskan. Saat menerima juga dapat
menjadi menerima dengan ikhlas. Ketika spontan anda menerima sesuatu, yaitu
menerima bukan karena pertimbangan untung dan rugi, bukan pertimbangan logika
anda, namun menerima secara spontan, maka spontanitas menerima berasal dari
consciousness.
Ki
Ageng Suryomentaram mengajak untuk berada dalam kondisi ikhlas ini dengan
kalimat sederhana: saiki, neng kene, ngene, (sekarang,
disini, seperti ini), inilah ‘present
time’ ala Ki Ageng.
Ikhlas
itu apa? Ikhlas itu adalah apabila anda dapat menjadikan kondisi saat ini. Entah anda
melepaskan atau menerima, entah anda mengalami peristiwa apapun juga, saat anda
mengalami hal-hal tersebut dan anda berada pada ‘present time’ maka anda dikatakan berada dalam kondisi ikhlas.
Saat
berada dalam kondisi present time
itulah anda tidak terpengaruh dengan masa lalu dan tidak khawatir dengan masa
depan, saat present time anda
terhubung dengan consciousness atau
Allah.
Lalu
mengapa ikhlas banyak dikaitkan dengan terwujudnya impian?
Ini adalah
utak-atik-gatuk atau
mencocok-cocokkan yang sekiranya dapat dihubungkan. Kalau kita lihat bahwa
ikhlas adalah kondisi yang selalu merasakan saat ini, sekarang, disini,
seperti ini, lalu apa yang anda pikirkan dengan impian anda?
Apapun
yang muncul dalam kehidupan anda, apapun yang hadir dalam kehidupan anda, saat
itulah terima dengan ikhlas (menyadari saat ini, sekarang, disini,
seperti ini) demikian anda saat itu terhubung dengan consciousness.
Bila
Ikhlas adalah kondisi present time,
maka semakin jelas bahwa kata ikhlas berbeda maknanya dengan rela dan juga dengan pasrah.
Saya
berikan contoh kalimat:
Saat
itu anda rela melepas sejumlah uang
dengan harapan akan mendapatkan keuntungan nantinya. Lalu saat anda tidak
mendapatkan keuntungan yang diharapkan, anda hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut.
Dalam
kalimat diatas, anda bisa rela dan pasrah tanpa ikhlas. Artinya saat anda
melakukan tindakan rela dan tindakan pasrah, saat itu anda tidak menyadari present time, anda tidak berada dalam
kondisi saat ini, disini, sekarang.
Lalu
apakah seseorang yang berdoa (doa identik
dengan meminta – secara umum) – meminta diberikan rejeki, diberikan
kesehatan, diberikan berkah, diberikan ini dan itu. Doa yang isinya permintaan
jelas bukan menyadari kondisi present
time. Karena permintaan lahir dari logika atas hidup yang dijalani.
Doa yang
isinya bersyukur, mensyukuri apapun yang ada saat ini, adalah kondisi ikhlas. Karena
bersyukur adalah ungkapan untuk menikmati saat ini, disini, sekarang.
Jadi,
saat anda menyadari kondisi saat ini, kondisi ‘present time’ maka apa yang anda inginkan dengan impian anda? Kondisi
saat ini, disini, sekarang, adalah kondisi tanpa masa lalu dan tanpa masa
depan. Menikmati setiap momen kehidupan dengan spontan. Kehidupan hadir
menyenangkan ya oke, kehidupan hadir menyedihkan ya oke.
Apakah
kita tidak boleh mempunyai impian? Oh tentu boleh saja. Karena harapan atau
impian adalah sesuatu yang menggerakkan kehidupan berjalan ke depan. Buatlah impian
anda, tentukan goal anda. Kemudian jalani tindakan atau usaha-usaha anda dengan
maksimal yang mengarahkan terwujudnya impian tersebut. Dalam upaya yang ada,
setiap momennya, silahkan nikmati ‘present time’ yang ada, nikmati masa
kini, saat ini, sekarang, yang hadir.
Ikhlas
jelas tidak ada hubungannya dengan terwujudnya impian yang anda buat.
Ikhlas
adalah cara menikmati hidup selalu dalam masa kini, dan terwujudnya impian
adalah upaya kerja keras dan disiplin dalam menjalankan langkah-langkah anda. Bahkan
kalimat inipun bagi saya bukan ikhlas: Lakukan
langkah maksimal atas upaya anda, lalu pasrahkan seluruhnya kepada Allah.
Kalimat
diatas dapat menjadi kondisi ikhlas saat anda dapat menikmati setiap momen saat
ini anda. Anda bisa pasrah, namun saat anda pasrah belum tentu anda
berada dalam kondisi ikhlas.
Selamat
menjalani setiap momen kehidupan anda dalam kondisi ‘present’, saat ini, disini, sekarang, sehingga ada terbebas dari
pikiran masa lalu dan tidak khawatir dengan pikiran akan masa depan. Di saat
yang sama, silahkan lakukan upaya-upaya yang maksimal atas tindakan anda untuk
mewujudkan impian anda.
Salam!
Saturday, January 31, 2015
THE LORD
Di sebuah planet di luar
galaxy Bima Sakti.
Planet Urzugh yang terdapat di dalam galaxy Andora, yang berjarak berjuta-juta tahun
cahaya dari Bumi. Di sana terdapat kehidupan yang sangat maju, bahkan sangat
lebih maju daripada bumi. Atau dapat dikatakan bahwa bumi hanyalah tempat
percobaan bagi para ‘The Lord’ (yaitu sebutan kelompok ilmuwan di planet
Urzurgh) untuk membuat prototipe kehidupan yang berguna bagi penelitiannya.
Laboratorium Xra adalah
laboratorium terbesar sebagai tempat para ‘The Lord’ membuat inovasi-inovasi
tentang penemuannya. Salah satu penemuan penting saat itu adalah makhluk hidup
yang mereka namakan manusia! Namun penemuan ini masih disembunyikan oleh salah
satu The Lord sebagai penemunya karena masih kontroversial. Ya, sebagian besar
para The Lord yang lain belum setuju untuk mengembangkan manusia karena
generasi The Lord sebelumnya pernah membuat percobaan yang sama dan juga
dikirimkan ke planet bumi, namun ternyata percobaan itu dinyatakan gagal karena
hasil temuan yang bernama manusia itu berkembang liar dan melakukan perusakan
besar-besaran di bumi.
Saat itu di Laboratorium
Xra, salah satu The Lord sedang meneruskan menyempurnakan pecobaannya ditemani
oleh Mala, asisten setia para Lord.
“Lord, kamu yakin ini
akan berhasil?”
“Aku mencoba
menyempurnakannya.”
“Tapi kamu ingat kan,
dulu, para generasi Lord sebelumnya juga melakukan hal yang sama. Kemudian mengirim
manusia ini ke bumi untuk berkembang biak. Namun apa yang terjadi? Mereka malah
merusak bumi.”
“Ya, aku ingat. Dulu itu
terjadi karena manusia tidak diberikan sistem kontrol yang ketat.”
“Dimana kamu akan taruh
sistem kontrol itu?”
“Di satu bagian dimana
mereka nanti akan menamakannya sebagai pikiran!”
“Memori?”
“Ya, aku mencoba
memberikan program pada memori asal.”
“Seperti apa?”
“Tentang kerinduannya
akan asal usulnya, siapa yang menciptakannya, dan harapan-harapannya.”
“Apakah itu cukup?”
“Belum. Untuk percobaan
kali ini aku juga akan meng-implankan DNA-ku ke dalamnya.”
“Gila! Kamu gila! Bukankah
itu berbahaya?”
“Ini hanya sebagai
pengontrol sehingga berapapun jumlahnya mereka berkembang biak, aku tetap dapat
mengontrolnya dari sini.”
“Kamu sendiri yang akan
mengontrol kehidupan mereka?”
“Ya! Aku juga sudah
siapkan program kehidupan bagi mereka. Aku siapkan cerita bagi mereka. Ada kesedihan,
ada kesenangan. Ada kegagalan, ada kesuksesan. Ada yang akan mereka cari
mati-matian agar mereka bergerak. Ada perang, ada juga yang cinta damai. Semua sudah
aku siapkan agar aku dapat mengontrol dan melihat hasil perkembang-biakan
mereka.”
“Tapi DNA-mu yang kamu
sertakan itu ..., itu berbahaya Lord!”
“Menurutmu, apa
bahayanya?”
“Kalau ternyata DNA-mu
berkembang karena kegagalan sistem pada diri mereka. Maka mereka akan menyadari
bahwa mereka adalah kamu. Dan mereka bisa keluar dari sistem kontrolmu! Bahkan karena
itu adalah DNA-mu, mereka akan dapat membuat sistem sendiri dan mengatur
kehidupannya sendiri.”
“Aku sudah siapkan sistem
proteksi. Bila mereka ternyata meng-akses DNA yang ada di dalam diri mereka,
maka mereka akan menemukan memori bahwa aku-lah penciptanya. Dan karena mereka
meyakini bahwa aku adalah penciptanya maka di titik itu mereka akan berhenti
karena rasa takut yang aku tanamkan.”
“Rasa takut?”
“Ya. Terpaksa aku memberikan
program rasa takut tentang sebuah tempat yang akan mereka namakan dengan nama
Neraka.”
“Kalau ketakutan itu
mengganggu, bukankah mereka tidak akan berkembang biak?”
“Sudah aku siapkan
harapannya, yaitu mereka akan mengejar sebuah tempat kenikmatan yang akan mereka namakan dengan Surga.”
“Lord, aku harap kamu
pikirkan kembali karena percobaan ini sangat berbahaya. Aku sungguh takut kali
ini, manusia yang kamu ciptakan ini kamu sertakan DNA kamu disana. Bila mereka
suatu saat menyadarinya, maka mereka akan menjadi kamu, Lord. Itu yang aku
takutkan.”
“Kalau itu terjadi,
program akan aku musnahkan. Terpaksa! Ya, sebuah skenario tentang apa yang akan
mereka namakan kiamat akan aku luncurkan. Aku akan mengontrol penuh. Nanti bila
ada yang mulai menyadari maka sensor disini akan memberikan peringatan dan aku
akan mengirimkan program baru untuk memusnahkannya.”
Percobaan tentang manusia
dari laboratorium Xra di planet Urzugh
yang terdapat di dalam galaxy Andora di
luncurkan diam-diam ke bumi. The Lord mengontrol penuh perkembangannya. Jadi setiap
hal yang berkaitan dengan perkembangan manusia akan ada campur tangan dari The
Lord sebagai penciptanya dan pengontrol penuh sistem yang ditanamkan di
pikirannya.
Perkembangan dari
percobaan kehidupan yang bernama manusia itu berhasil selama beratus-ratus
tahun hitungan bumi. Manusia berkembang biak. Kehidupan berlangsung seperti
pada program yang telah ditanamkan. Mereka berada dalam sistem yang dijalankan
oleh The lord dari planet Urzugh yang
terdapat di dalam galaxy Andora, nun
jauh di atas sana.
Kadang seorang manusia
termenung malam hari melihat langit yang penuh bintang. Kemudian mereka akan
bercakap satu dan lainnya.
“Apa yang kamu pikirkan
tentang hal diatas sana?”
“Siapa pencipta kita? Apakah
kita berasal dari atas sana?”
“Kita tidak akan pernah
tahu hal itu. Kita tak kuasa untuk mengetahuinya.”
“Lalu apakah sang
pencipta kita mengontrol kehidupan kita?”
Karena pertanyaan-pertanyaan
semacam itu mulai muncul dalam diri manusia, maka The Lord meluncurkan program baru
untuk meredamnya. Program itu berjalan dengan nama ‘keyakinan’ yang akhirnya
dibuat buku-buku agar manusia dapat berulang kali membacanya dan merasakan
ketenangan tentang apa menjadi pertanyaan dalam dirinya.
Mereka meyakini bahwa yang
menciptakannya disebut dengan sebutan Tuhan, yang berada di singgasana di
langit ketujuh di atas sana, yang mengontrol semua kehidupan manusia, sebagai
tempat meminta dan keluh kesah manusia.
Di planet Urzugh yang terdapat di dalam galaxy Andora, para The Lord masih mengikuti
perkembangan tersebut dan berdiskusi dengan Mala, asisten setia.
“Lord, mereka menyebutmu
dengan kata Tuhan”
“Itu lebih baik karena
mereka akan tetap berada dalam sistem yang aku buat. Aku sudah siapkan semuanya
dari apa yang mereka cari tentang rejeki, jodoh dan kematian. Semua sudah rapi
dalam program ini.”
Nun jauh dari jangkauan
dan pengawasan The Lord, ternyata di bumi ada sebuah tempat di mana apabila
manusia berada disana, dia akan terbebas dari sistem yang di buat The Lord. Bahkan
DNA Lord yang ditanamkan dalam diri manusia akan berkembang pesat melebihi
kapasitasnya, dan bahkan dia akan menyadari bahwa dirinnya ternyata adalah The
Lord itu sendiri!
Tempat itu sangat tersembunyi. Tidak ada manusia yang
mengetahuinya secara pasti. Manusia hanya menyebut nama tempat itu dengan nama
Shambala.
Saat itu, seorang manusia
terjebak disana, di Shambala. Entah bagaimana perjalanannya, tiba-tiba ada
sesuatu yang mengarahkan dirinya untuk berada di tempat itu.
“Selamat datang di
Shambala.” Kata sambutan dari seseorang.
“Siapa kamu? Apa itu
Shambala?”
“Aku dulu juga seperti
kamu, manusia robot percobaan The Lord”
“Manusia robot?”
“Ya, manusia di luar sana
adalah robot percobaan. Semua terprogram dalam satu sistem yang dijalankan oleh
The Lord. Manusia tidak menyadari bahwa ini adalah penjara!”
“Lalu kamu siapa? Dan tempat
ini tempat apa?”
“Ada salah satu Lord yang
pernah datang ke Bumi. Dia mencari manusia yang siap dan berani untuk menerima
apa yang akan diberikannya. Dan akulah yang bertemu dengannya. Lord ini tidak
setuju dengan percobaan temannya dengan manusia ini. Program yang ada pada
diriku telah di uninstall dan aku dikeluarkan
dari sistem yang dibuat oleh The Lord.”
“Oh, kamukah sang manusia
abadi itu?”
“Ya, beberapa manusia
mengenalku sebagai manusia abadi. Mereka hanya mendengar tentang aku, namun
belum pernah bertemu denganku”
“Mengapa kamu tidak
muncul saja dan menemui semua manusia untuk mengatakan semua ini?”
“Tidak bisa. Karena apabila
aku muncul, maka program kiamat, program penghancuran bumi akan diluncurkan
oleh The Lord. The Lord akan mencariku dan akan menggunakan berbagai program
keyakinan untuk memusnahkanku.”
“Oh! Jadi yang dikatakan
oleh manusia bahwa apabila kamu muncul kembali akan datang kiamat, inikah yang
terjadi?”
“Sudahlah .. itu tidak
penting. Yang penting adalah, kamu akan aku ajak untuk menyadari siapa kamu
sebenarnya!”
Di tempat itu, di
Shambala, sang manusia abadi melakukan operasi untuk mengangkat program dalam
diri manusia tersebut dan mengeluarkannya dari sistem kehidupan yang dibuat
oleh The Lord.
“Agastya, semua sudah
selesai,” kata manusia abadi tersebut.
“Akulah The Lord!” teriak
Agastya.
“Ya, kini tinggal DNA The
Lord yang ada dalam dirimu sehingga kamu punya kemampuan yang sama dengannya,
juga denganku. Kamu dapat membuat sistem baru untuk hidupmu.”
“Manusia abadi, apabila
kamu keluar dan dunia akan dibuat kiamat oleh The Lord, maka tetaplah
bersembunyi di sini, di Shambala. Biarkan aku yang berjalan ke penjuru bumi
untuk menemui manusia-manusia yang siap keluar dari penjara program The Lord
ini.”
“Ya, temui mereka yang
sudah siap saja. Karena banyak yang tidak siap. Mereka yang tidak siap adalah
mereka yang nyaman dengan penjara ini. Mereka terlanjur mempunyai penghasilan
dari bisnis ketakutan ini. Mereka tidak akan mau keluar dari penjara. Bahkan mereka
akan mengatakan kamu sesat dan kamu dibilang akan menyesatkan manusia!”
“Ya, aku terima tugas ini
wahai manusia abadi”
“Agastya, kamu akan
dicari oleh The Lord sendiri. Dan dengan segala macam program baru yang dia
ciptakan, The Lord akan berusaha memusnahkan kamu.”
Agastya kemudian keluar
dari Shambala dan mulai menjalankan misinya, yaitu mengeluarkan manusia dari
penjara sistem yang telah ditanamkan oleh The Lord.
Thursday, January 29, 2015
APA YANG TUHAN BERIKAN?
Ada yang berdoa, “ya Tuhan isilah diriku dengan cintamu dan
jadikanlah aku orang yang penuh cinta”
Dia berpikir bahwa Tuhan
akan mengguyurinya dengan cinta sehingga dia akan merasakan hari-hari yang
penuh cinta dan dapat mencintai sesama dengan tulus.
Namun apa yang terjadi?
Ternyata Tuhan mengirimkan orang-orang yang dia benci. Tuhan menghadirkan
lingkungan yang dia benci. Tuhan mengirimkan musuh kepadanya.
Untuk apa Tuhan malah
mengirimkan orang yang dibenci dan mengirimkan musuh? Bukan malah mengirimkan
cinta?
Jelas bahwa Tuhan ingin
manusia menjadi berdaya dan kuat. Sehingga dengan adanya orang yang dibenci,
dengan adanya musuh, manusia yang berdoa minta cinta dapat mengolah hatinya
untuk mengubah benci menjadi cinta, mengubah musuh menjadi sahabat. Dengan demikian
manusia yang berdoa untuk diberikan cinta, dapat mengenal makna cinta yang
sebenarnya lewat kebencian dan permusuhan. Karena tanpa kebencian dan
permusuhan cinta menjadi tidak bermakna.
Ada yang berdoa, “Ya Tuhan, jadikanlah aku kuat dalam
kehidupan”
Dia berpikir bahwa Tuhan
akan serta merta dan tiba-tiba menjadikannya kuat. Namun apa yang terjadi?
Hari-harinya dikirim oleh
Tuhan masalah-masalah yang datang bertubi-tubi. Mengapa Tuhan malah
mengirimkannya masalah? Ya, agar dia menjadi kuat! Agar dia menjadi orang yang
tahu makna kuat dari masalah-masalah yang dihadapi.
Dalam hal ini kita semua
menjadi sadar bahwa Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan,
namun memberikan apa yang kita butuhkan.
Salam cinta.
Subscribe to:
Posts (Atom)