Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Saturday, October 8, 2011

BENARKAH STEVE JOB GENIUS?

‘Think is the core of most professional work'
Kematian Steve Job beberapa hari yang lalu mengagetkan banyak orang di dunia. Otak dari perusahaan Apple tersebut telah meninggalkan penggemarnya yang terus menunggu inovasi hebat dari Steve.
Teringat ketika notebook merajai dunia dengan harga dibawah 500 US dollar, dan Apple tidak tertarik untuk membuat produk seperti itu, Steve dengan lantang di media bicara: “Terus terang saya tidak bisa membuat computer dengan harga di bawah 500 US dollar yang tentu saja hanya kumpulan dari sampah
Kemudian Apple malah mengeluarkan Ipad yang berbeda dengan trend notebook!

Steve Job dikenal sebagai orang genius di balik Apple yang membidani lahirnya produk-produk inovatif dengan pasar harga dan gengsi tersendiri.
Keberadaan Steve yang kaya raya dan tidak kekurangan apapun juga, apa yang masih dikejar dengan dikeluarkannya produk-produk baru dengan harga mahal tersebut?

Beberapa hari setelah kematian Steve Job, saya tertarik untuk browsing, mencari tahu siapa Steve, apa pemikiran Steve, dan apa yang dikejar Steve.
Nama aslinya Steven Paul, lahir 24 februari 1955 di San Francisco.
Saya tidak akan menulis banyak tentang biografi Steve yang sudah diulas di banyak media. Yang akan saya soroti adalah, apakah Steve Job merupakan orang Genius yang melakukan ‘solo genius’ di Apple?
Banyak yang mengenal Steve, terutama di Indonesia adalah setelah inovasi dari computer Mac Apple, dan lagi setelah masuknya produk Iphone, lalu Ipad. Para pengguna Iphone dan Ipad bilang: hebat! Steve orang genius dan sukses!

Kapan Steve mencapai hal tersebut? Produk yang sangat inovatif seperti Iphone dan Ipad lahir justru pada saat Steve divonis sakit kanker pancreas. Namun anda tentu saja tidak harus divonis sakit parah dahulu untuk melahirkan produk-prduk hebat dan inovatif.
Steve Job tidak hanya berpikir tentang uang dalam melahirkan produknya. Ia memang suka berkreasi dan melakuan inovasi tanpa henti. Dan Steve Job bukan merupakan orang yang baru 1 tahun atau 5 tahun dalam bidang tersebut. Ia memulai karir pada tahun 1974 sebagai teknisi di Atari Video Game. Dia melakukan pekerjaannya karena mempunyai keinginan yang sangat dalam untuk melakukan perjalanan spiritual ke India.
Steve Jobs melakuan perjalanan spiritual ke India untuk berguru kepada Neem Karoli Baba di Kainchi Ashram. Apa yang dipelajari Steve disana? Dia belajar tentang psychedelics atau Soul manifestation.
Inilah yang kemudian mewarnai kreatifitas, inovasi dan geniusitas sang Steve Job!

Steve berkreasi bukan untuk uang, bukan untuk kekayaan pribadi, walaupun uang otomatis mengikuti untuk itu. Setelah ia memahami tentang psychedelics atau Mind manifestation, ia mendedikasikan hidupnya untuk kemudahan hidup masa depan, untuk kemajuan dunia. Dan disanalah ia berkolaborasi dengan alam semesta untuk mewujudkan kemudahan hidup tersebut.

Dari sinilah kreatifitas Job dimulai.
Pada tahun 1976, Steve Jobs, Steve Wozniak and Ronald Wayne mendirikan Apple. Tahun 1985 keluar dari Apple dan mendirikan Next Computer. Dari 1998 sampai Agustus 2011 kembali ke Apple.

Saya akan menenkankan bahwa dibalik pandangan Genius, ada perjalanan spiritual yang pernah dijalankan, entah apapun itu. Yang jelas, pemahaman tentang Mind manifestation ini sangat berpengaruh kepada langkah yang diambil seseorang.
Dalam perjalanannya tersebut, Steve menemukan manifestasi dari jiwanya. Ia kemudian memahami ‘tugas’ yang harus dikerjakan di dunia ini. Kreativitas, inovasi, bukan pada soal uang, namun lebih kepada soal bagaimana membuat hidup menjadi lebih mudah dan lebih maju.

Psychedelics berasal dari bahasa Yunani yang artinya: Psyche yaitu mind, dan Delien yaitu ‘to manifest’, yang berarti Mind Manifestation. Artinya disana Steve Job belajar bagaimana mewujudkan impian, membuat nyata impian, dan memanifestasikan pikiran ke dalam kehidupan sesungguhnya.

Perjalanan Steve Job ke India dimana ia belajar tentang psychedelics kepada Neem Karoli Baba di Kainchi Ashram mungkin merupakan bagian yang bisa kita ambil pelajarannya. Dalam pekerjaan dan karir kita, sudahkan kita mempunyai intense hebat untuk dunia dan bukan hanya untuk diri kita sendiri? Sudahkah kita berpikir untuk kemajuan dan kepentingan orang banyak? Pelajari pikiran kita, bagaimana memanifestasikan ke dalam kehidupan, dan kita akan selalu ingat bahwa: sekecil apapun keinginan kita, alam semesta akan melakukan konspirasi untuk mewujudkannya!

salam sukses!
Agung Webe – self empowerment trainer

2 comments:

Haris Biantoro said...

mind manifest apakah sama dengan afirmasi ? mohon penjelasannya,trimakasih pak..

Anonymous said...

Mungkin inti dari semua perjalanan penemuan apapun (terutama bidang IT) tak lepas dari dua kata "sakti" yang selalu melekat pada sang penemu, yaitu kata "inovasi" dan kata "kreatifitas"
Dan anehnya lagi dua kata tersebut justru tidak "disenggol" sedikitpun oleh dunia akademik.
Terbukti: dari banyak "sang penemu" dunia IT tersebut justru orang-orang "Drop Out" alias DO.
Apalagi di Indonesia!!!!
Saya justru miris (bukan gembira) mendengar makin banyaknya Universitas yang menelorkan banyak "Sarjana IT" di Indonesia...... bahkan sampai bergelar doktor (S3) segala ........., tapi tidak satupun produk fenomenal yang lahir dari mereka-mereka tersebut (Sarjana IT).
Untuk membuat satu OS (Operating System) yang mumpuni pun tak ada dari Indonesia, bandingkan dengan Linus Troval (penemu Linux) yang juga (menurut banyak sumber) "Mahasiswa DO", sampai-sampai proffesor Andrew S Tanenbaum merasa perlu mengundangnya untuk mempresentasikan hasil karyanya tersebut!
Bagaimana Indonesia ...........
Dimana rasa malu kita !!!!!!!!!