Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Wednesday, November 26, 2014

Sex is LOVE sharing

Sex menjadi hal yang sangat umum, karena merupakan hal lumrah dan biasa dilakukan oleh sepasang manusia, baik itu suami istri maupun tidak. Jadi sex tidak ada kaitannya dengan dosa, apakah itu dilakukan oleh pasangan yang diresmikan oleh buku nikah atau yang tidak.

Dalam sex terjadi pertautan energi, inilah yang menjadi penting.

Banyak pasangan pria yang hanya menempatkan wanita sebagai tempat memuaskan nafsunya saja. Ia hanya menganggap wanita adalah orang yang hanya mengurus rumah, anak, dan keperluannya, kemudian kalo si pria muncul birahinya maka ia akan meminta jatah sexnya, kapanpun dia mau.
Hal ini dapat kita jadikan refleksi anda sebagai pria, atau anda yang wanita untuk melihat pasangan pria anda.

Kehidupan rumah tangga dapat menjadi rutinintas saat anda hanya memikirkan materi semata. Sebenarnya sudah tidak ada ‘cinta’, namun karena rutinitas atau kebiasaan yang dipertahankan, maka rumah tangga dapat terus berjalan. Salah satunya adalah sex. Sex menjadi tolok ukur bahwa istri yang selalu memberikan permintaan suaminya adalah rumah tangga yang baik. Birahi bukanlah cinta. Birahi adalah siklus hormonal manusia.

Apakah sex anda merupakan birahi atau love sharing?
Anda mungkin mengatakan bahwa pasangan anda masih cinta kepada anda dengan bukti dia masih sering minta sex kepada anda. Dengan sex itu anda katakan bahwa dia masih butuh anda. Ya, masih butuh anda! Butuh melampiaskan birahinya, bukan butuh anda sebagai teman cinta yang setiap saat menempatkan anda dalam kondisi ‘in love’
Banyak pasangan yang setiap saat hanya memikirkan pekerjaannya, apa yang dilakukan, memikirkan dirinya sendiri, dan kemudian pada setiap waktu dia juga masih minta sex pada pasangannya. Bukankah hal seperti ini hanya menempatkan pasangan sebagai alat pemuas semata? Dia mendekati anda hanya pada saat sex saja, selebihnya dia memilih asyik dengan dirinya sendiri.

Tantra tidak menempatkan sex sebagai pemuas birahi, melainkan sebagai love sharing.
Untuk itulah, secara umum sex dapat dilakukan tanpa cinta, dan itulah yang terjadi dalam pelacuran. Seorang pelacur dan pembelinya dapat melakukan sex tidak dengan cinta. Dan mereka bisa!
‘pelacuran’ seperti ini juga banyak terjadi dirumah tangga. Suami sebagai pembeli, dan istri sebagai pelacur. Tanpa cinta suami dapat melakukan sex dengan istrinya. Dia datang kepada istrinya hanya ‘saat butuh’. Selebihnya dia punya dunia sendiri dimana istrinya tidak perlu tahu akan hal tersebut.

Sebagai meditator, pelaku meditasi, maka lahirkanlah cinta dalam hidup anda, sehingga sex anda menjadi love sharing, bukan pemuas birahi.

Energi sex merupakan energi pendorong spiritual, energi yang menjadi awal adanya sesuatu, energi bagi alam semesta untuk berekspansi. Energi ini sama, yaitu energi sex. Bila anda ‘in love’ dan do sex, maka cinta anda akan terdorong terus ke atas, semakin melebar dan menjadikan anda mengalami loncatan2 evolusi mind yang lebih cepat.
Bila anda hanya melakukan sex atas dasar birahi dan hanya untuk memuaskan nafsu saja, maka energi bawah akan menarik anda untuk mengalami devolusi, yaitu kemunduran kesadaran.

Lalu bagaimana anda dapat menerapkan tantra dalam sex sehingga sex anda dapat menjadi love sharing yang akan mengakibatkan anda dan pasangan anda berevolusi secara spiritual dengan cepat?
Sayangnya, Tantra tidak dapat dilakukan hanya sepihak. Tantra meminta sepasang manusia harus mempunyai luapan-luapan cinta untuk melakukannya, bukan luapan-luapan birahi.

Anda sebenarnya dapat menjawab dengan jujur kegiatan sex anda dengan pasangan anda ketika saya tanya: anda melakukannya karena birahi atau karena luapan cinta? Dan sebagain besar menutupi ketidak jujurannya dengan mengatakan, ‘jelas luapan cinta donk’ padahal yang dilakukannya adalah birahi.
Sekarang coba liat: seberapa sering anda menghadirkan pasangan anda dalam pikiran dan perasaan anda? Seperti syair lagu lebay ini: “aku akan mati tanpamu” – artinya lagu ini hanya ingin menjelaskan bagaimana perhatian, pikiran , dan perasaan anda merupakan luapan cinta yang selalu meluap setiap saat.

Dengan ini anda selalu hadir untuk pasangan anda, demikian pula sebaliknya. Dan anda tidak saja HANYA BERTEMU saat akan melakan sex saja (sebagian besar pasangan hanya bertemu saat sex saja)
Bila luapan cinta itu selalu ada, maka setiap saat MERUPAKAN MOMEN PERTEMUAN anda (presence) dengan pasangan anda, dan dengan itu maka sex menjadi love sharing yang sangat indah.

Apakah anda hanya BERTEMU dengan pasangan anda, ataukah sudah mengalami PERTEMUAN dengan pasangan anda?

Salam love & light

No comments: