Apabila ia mengenakan celana pendek, sudah tentu itu akan
memperlihatkan bagian tubuhnya yang memang menarik. Bukan saja dari warna
kulitnya, namun bagian itu adalah bagian yang sangat proporsional.
Anda tentu dapat membayangkan apabila perempuan seperti dia
berjalan di keramaian. Langkah kakinya yang mantap dan niatnya yang sengaja
untuk sedikit menarik perhatian para mata-mata jalang yang suka mencari bagian
tubuh tanpa cacat.
Anda tentu pernah menuangkan susu putih di dalam segelas kopi hitam
bukan? Dan anda memperhatikan warna putih yang kontras dengan warna hitamnya
kopi.
Beberapa hari yang lalu saya ditawari sebuah ‘bisnis’. Ya setidaknya
teman saya ini mengatakan bahwa itu adalah sebuah ‘bisnis’. Namun tentu saja
ini bukan bisnis ‘celana pendek’
ataupun kontrasnya susu putih di
dalam kopi tadi.
Saya harus menolak ajakan bisnis tersebut yang memang sebuah
MLM – multi level marketing. Penolakan
saya bukan karena saya tidak suka, namun karena teman saya tidak dapat
menjelaskan manfaat dan keunggulan produk, sementara yang dia jelaskan hanyalah
keuntungan dari mendapatkan member baru.
Menjual bisnis ataupun ide bisnis tentu saja merupakan seni
tersendiri, walaupun itu hanya menawarkan tentang kegiatan dari multi level marketing. Seperti paragraph
awal saya pada tulisan ini, bahwa celana pendek yang merupakan symbol seksi
merupakan ‘daya jual’ tersendiri dari sebuah kegiatan ‘marketing’ apapun
namanya.
Bila anda memang sedang atau akan melakukan langkah-langkah
penjualan atas produk apapun dari diri anda, termasuk ide anda, maka
pertanyaannya adalah “bagian terseksi manakah dari potensi anda
yang akan anda tonjolkan?”
Saya teringat kembali salah satu penyanyi yang memilih untuk
tampil seksi tanpa memperlihatkan kepornoannya, yaitu Agnes Monica! Agnes
dengan cerdas memilih tampil untuk memperlihatkan bagian tubuhnya yang sudah
dia rencanakan menjadi sebuah daya tarik yang tentu saja tidak akan mengalahkan
daya tarik dari kualitas suaranya yang memang dahsyat.
Langkah apa yang terpenting dari kegiatan menjual anda? Tentu
saja adalah komunikasi persuasive. Kecerdasan emosi yang dipakai dalam
menjalankan komunikasi persuasive adalah sebuah langkah yang akan mengikat anda
dengan prospek anda dari sisi emosi yang terlihat sama. Langkah ini dalam NLP
dinamakan pacing.
Namun banyak dari para penjual yang terburu-buru melakukan closing
sebelum jalinan emosi benar-benar terbentuk. Ia tidak sabar untuk berbicara topic-topik
yang memang disukai oleh calon prospek dan tidak menjadi pendengar yang baik
atas itu semua.
Artinya seseorang tidak menemukan bagian terseksi dari
dirinya yang sengaja ditonjolkan. Padahal apabila komunikasi diibaratkan sebuah
celana pendek yang menjadikan bagian tubuh menjadi menarik banyak pandangan
mata, maka bagian seksi tersebut hanya diam. Bagian seksi tersebut tidak banyak
bicara, dan malah dapat menyebabkan orang lain menjadi banyak bicara.
Seorang penjual yang baik bukanlah ia yang banyak bicara
yang akan menyebabkan prospek menjadi bosan dengan ocehannya. Seorang penjual
yang baik adalah ia yang mengenakan celana pendek karena ia tahu bahwa kakinya
seksi untuk dilihat!
Sama seperti kegiatan menulis dimana anda memerlukan judul
yang seksi sehingga calon pembaca tertarik dengan tulisan anda. Namun banyak
hal yang juga perlu diperhatikan dengan keras terkait kegiatan menonjolkan
hal-hal seksi dari diri anda, yaitu kualitas dan manfaat apa yang akan anda
berikan dari tulisan anda tersebut?
Pagi ini sambil membuat artikel saya menyeduh kopi sebagai
teman nulis saya. Kopi saya pagi ini tanpa susu, walaupun kontrasnya susu yang
tertuang pada kopi merupakan hal yang membuat rasa kopi menjadi semakin unik. Yang
jelas, bagi saya kopi susu merupakan minuman seksi tersendiri.
Sekali lagi, apabila saat ini anda memutuskan untuk
melakukan kegiatan penjualan, maka sebelum melangkah, temukan hal terseksi dari
seluruh potensi anda. Kemudian ingat bahwa menjadi seorang penjual yang cerewet
akan menyebabkan prospek berasumsi bahwa anda adalah orang yang sok tahu. Lakukan
tindakan untuk lebih banyak mendengar sehingga anda benar-benar mengetahui hal
apakah yang memang disukai oleh prospek anda.
Bicarakanlah hal-hal yang menjadi ketertarikan prospek anda,
bukannya membicarakan hal-hal yang menarik anda. Terakhir adalah jangan melakukan
closing sebelum terjalin hubungan
emosional yang baik antara anda dan prospek anda.
Apakah anda masih tertarik dengan perempuan seksi bercelana
pendek? Ataukah anda tertarik untuk menikmati kopi susu? Yang jelas, baik
perempuan seksi bercelana pendek maupun kopi susu ternyata merupakan para
penjual yang baik dibidangnya!
1 comment:
Filosofi yang keren Pak, thanks for sharing
Post a Comment