Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Tuesday, April 9, 2013

‘We Are All Connected’

Spiritualitas bukanlah seberapa banyak pengetahuan yang mengarah kepada spiritual yang anda kuasai, dan juga bukan seberapa pintar anda mengutip pengetahuan-pengetahuan dari para master yang ada, bukan pula seberapa hapal kalimat-kalimat dari kitab manapun juga yang biasa anda copy paste.
Bila itu yang anda lakukan, maka seperti seorang yang gemar koleksi gelar kesarjanaan dan bangga memakai gelar tersebut. Gelar berderet di antara nama hanya menunjukkan kesombongan intelektual. Kutipan-kutipan kitab yang anda bacakan dengan fasih di luar kepala telah menunjukkan bahwa ‘pengetahuanku banyak’ di kepalaku.
Dan juga istilah-istilah ‘asing’ yang berbau spiritual yang sering digunakan yang hanya akan menggambarkan sebuah kesulitan pemahaman dalam langkah yang harusnya sederhana.
                                                        
Banyak yang terjebak dengan ‘hanya suka’ dengan diskusi kemudian melupakan sama sekali bahwa langkah nyata dalam kehidupan adalah hal penting dalam spiritualitas. Terjebaknya seseorang dengan ‘hanya suka’ dengan diskusi adalah pemuasan ego untuk diakui, ekspresi diri, eksistensi diri, atau permintaan pengakuan yang tidak didapatkan di dunia nyata dalam kehidupan sehari-harinya.
Spiritualitas juga bukanlah seberapa banyak buku yang telah anda baca, dan bukan juga seberapa banyak dan seringnya kursus meditasi yang pernah anda ikuti. Semakin banyak kurus meditasi yang pernah anda ikuti, namun tidak juga menemukan ‘sang cahaya’, atau banyaknya kursus tersebut tidak juga mengobati hausnya kerinduan anda terhadap sang sumber, maka hal tersebut bukanlah menunjukkan bahwa anda seorang spiritualis, namun hanya menunjukkan ketololan anda.

Pencerahan dalam spiritualitas adalah berhenti mencari. Kemudian anda siap berbagi.
Pencerahan dalam spiritualitas adalah terbangunnya anda dari tidur ketidak sadaran.
Ada yang merasa sudah bangun, namun tidak pernah melakukan langkah nyata untuk perubahan kehidupan yang lebih baik. Ia hanya selalu berdiskusi dengan komentar mengunakan bahasa yang muluk-muluk sehingga dianggap orang yang telah cerah.

Spiritualitas bukanlah pekerjaan individu seorang diri. Pencerahan bukanlah masalah diri sendiri. Setelah anda mendapatkan pencerahan, dan lingkungan anda tidak berdampak apapun juga, pencerahan anda akan menjadi bullshit!

Bila pencerahan spiritualitas adalah manusia yang sudah wake-up atau terjaga, maka pertanyaannya adalah terjaga dari apa? Terjaga atau sadar bukan banyaknya pengetahuan anda, bukan pintarnya anda, bukan seberapa banyak padepokan spiritual yang pernah anda ikuti, bukan seberapa sering kursus meditasi yang anda jalankan.
Terjaga atau sadar, bahwa anda punya tugas yang harus anda jalankan disini.
Kita semua dihubungkan oleh sebuah ‘Soul Vision’, untuk itulah kita saling terhubung. Kita saling mengingatkan akan tugas ini, walaupun ada yang langsung tergerak mau, ada yang masih menunggu, ada yang masih melihat, dan ada juga yang masih berdiam diri.

Spiritualitas bukanlah lembaga. Dan tidak akan pernah menjadi lembaga. Spiritualitas juga tidak akan menjadi kelompok resmi dimana akan mempunyai keanggotaan resmi, tidak sama sekali.
Spiritualitas adalah sebuah visi!
Visi kehidupan yang welas asih, yang selalu menyadari bahwa semua manusia terhubung untuk berevolusi menuju kepada kesadaran yang lebih tinggi. Kesadaran tinggi anda bukanlah pembuktian tentang tingginya intelektualitas anda.
Kesadaran tinggi anda adalah bagaimana anda menempatkan kerendah hatian anda untuk dapat menerima orang lain sehingga mereka dapat berevolusi bersama dalam keterhubungan yang penuh cinta kasih.

Rahayu

No comments: