Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Thursday, January 10, 2013

MENJADI TIDAK SELARAS ITU MUDAH

Beberapa waktu yang lalu saya menuliskan status dan quote pendek tentang MENJADI TIDAK SELARAS ITU MUDAH. Saya tidak mengajak anda untuk menjadi tidak selaras karena saya menggambarkan sebagai mudah tersebut, namun apabila keinginan anda hanya untuk menjadi tidak selaras (dengan apa saja) maka hal itu sangat mudah.

Saya ilustrasikan dengan kejadian berikut:
Saya mengendarai mobil di jalan raya dengan kecepatan 100km/jam, sementara mobil lainnya karena padatnya jalan hanya bergerak dengan kecepatan 60km/jam.

Apabila saya ego dengan target kecepatan saya yaitu 100km/jam maka saya akan menggunakan berbagai cara untuk menempuhnya. Saya akan menyalip, memotong jalan, bahkan membunyikan klakson apabila mobil didepan saya terlihat lambat.

Dalam hal ini saya menjadi tidak selaras dengan sekeliling saya. Saya ego mempertahankan target kecepatan saya 100km/jam sementara mobil lainnya hanya berjalan 60km/jam. Akibatnya berbagai cara saya tempuh untuk memenuhi target tersebut.

Berbeda apabila saya mencoba selaras dengan kecepatan mobil yang ada. Ketika saya menyadari bahwa jalanan macet dan semua mobil hanya bergerak dengan kecepatan 60km/jam, maka saya harus menekan ego saya yang semula ingin melaju dengan target 100km/jam lalu menyamakan kecepatan dengan sekeliling saya.

Apa yang harus saya lakukan untuk menjadi selaras tersebut? Tentu saja upaya-upaya keras untuk menekan ego saya. Ego untuk menyalip, ego untuk membunyikan klakson, ego untuk terlihat paling kencang.

Menjadi tidak selaras dan Menjadi selaras adalah dua upaya yang bertolak belakang. Apabila Menjadi tidak selaras dilakukan dengan mudah, sementara Menjadi selaras memerlukan upaya, komitment, dan pengorbanan. Yang sangat jelas adalah menjadi selaras memerlukan pengikisan ego yang tidak mudah.

Mau mencoba untuk tidak selaras? Cobalah hal mudah ini: ikut sebuah kelompok diskusi, kemudian lemparlah jawaban-jawaban yang sama sekali berbeda dari rata-rata peserta yang ada. Ikuti ego anda untuk bicara apa saja tentang diskusi tersebut. Saya jamin anda akan jadi pusat perhatian karena ketidak selarasan anda.
Namun ketika dalam sebuah diskusi anda memutuskan untuk menjadi selaras maka anda harus siap menekan ego dan membuang jauh-jauh rasa ingin menang sendiri.


Demikian pula dalam kehidupan. Menjadi selaras dengan kehidupan memerlukan usaha yang keras. Dari menyadari hukum-hukum kehidupan yang ada, mematuhinya, dan menekan ego untuk tidak bertindak 'semau gue'.

Nah, bagaimana untuk tidak selaras dengan kehidupan?
Sangat mudah tentunya! Anda hanya perlu mengikuti apa kata ego anda sebagai orang yang ingin menang sendiri. Coba lakukan tindakan-tindakan amoral, lakukan semua yang merupakan larangan kehidupan. Maka saat itu anda akan menjadi tidak selaras!
Akhirnya Menjadi tidak selaras atau menjadi selaras merupakan pilihan dalam peran kehidupan. Apa yang akan anda pilih untuk anda lakukan tentu saja akan sangat dipengaruhi seberapa luas kesadaran anda tentang hidup.


Salam

1 comment:

Anonymous said...

Salah satu contoh yg bagus untuk betapa mudahnya menjadi tidak selaras ini bisa diambil dari kasus si Farhat Abbas yg akhir2 ini lagi tenar di berbagai media massa, karna komennya yg blak blakan dan tidak bisa mengendalikan egonya sendiri sehingga membuat dia menjadi sorotan publik dan sasaran hujatan masyarakat, ☃ƗƗɑ‎​ƗƗɑ ˚⌣˚ ƗƗɑ‎​ƗƗɑ ˚⌣˚ ƗƗɑ‎​ƗƗɑ☃