Beberapa
waktu yang lalu saya menuliskan status dan quote pendek tentang MENJADI TIDAK
SELARAS ITU MUDAH. Saya tidak mengajak anda untuk menjadi tidak selaras karena
saya menggambarkan sebagai mudah tersebut, namun apabila keinginan anda hanya
untuk menjadi tidak selaras (dengan apa
saja) maka hal itu sangat mudah.
Saya
ilustrasikan dengan kejadian berikut:
Saya
mengendarai mobil di jalan raya dengan kecepatan 100km/jam, sementara mobil
lainnya karena padatnya jalan hanya bergerak dengan kecepatan 60km/jam.
Apabila
saya ego dengan target kecepatan saya yaitu 100km/jam maka saya akan
menggunakan berbagai cara untuk menempuhnya. Saya akan menyalip, memotong
jalan, bahkan membunyikan klakson apabila mobil didepan saya terlihat lambat.
Dalam
hal ini saya menjadi tidak selaras dengan sekeliling saya. Saya ego
mempertahankan target kecepatan saya 100km/jam sementara mobil lainnya hanya
berjalan 60km/jam. Akibatnya berbagai cara saya tempuh untuk memenuhi target
tersebut.
Berbeda
apabila saya mencoba selaras dengan kecepatan mobil yang ada. Ketika saya
menyadari bahwa jalanan macet dan semua mobil hanya bergerak dengan kecepatan
60km/jam, maka saya harus menekan ego saya yang semula ingin melaju dengan
target 100km/jam lalu menyamakan kecepatan dengan sekeliling saya.
Apa
yang harus saya lakukan untuk menjadi selaras tersebut? Tentu saja upaya-upaya
keras untuk menekan ego saya. Ego untuk menyalip, ego untuk membunyikan
klakson, ego untuk terlihat paling kencang.
Menjadi
tidak selaras dan Menjadi selaras adalah dua upaya yang bertolak belakang.
Apabila Menjadi tidak selaras dilakukan dengan mudah, sementara Menjadi selaras
memerlukan upaya, komitment, dan pengorbanan. Yang sangat jelas adalah menjadi selaras
memerlukan pengikisan ego yang tidak mudah.
Mau
mencoba untuk tidak selaras? Cobalah hal mudah ini: ikut sebuah kelompok
diskusi, kemudian lemparlah jawaban-jawaban yang sama sekali berbeda dari
rata-rata peserta yang ada. Ikuti ego anda untuk bicara apa saja tentang
diskusi tersebut. Saya jamin anda akan jadi pusat perhatian karena ketidak
selarasan anda.
Namun
ketika dalam sebuah diskusi anda memutuskan untuk menjadi selaras maka anda
harus siap menekan ego dan membuang jauh-jauh rasa ingin menang sendiri.
Demikian
pula dalam kehidupan. Menjadi selaras dengan kehidupan memerlukan usaha yang
keras. Dari menyadari hukum-hukum kehidupan yang ada, mematuhinya, dan menekan
ego untuk tidak bertindak 'semau gue'.
Nah,
bagaimana untuk tidak selaras dengan kehidupan?
Sangat
mudah tentunya! Anda hanya perlu mengikuti apa kata ego anda sebagai orang yang
ingin menang sendiri. Coba lakukan tindakan-tindakan amoral, lakukan semua yang
merupakan larangan kehidupan. Maka saat itu anda akan menjadi tidak selaras!
Akhirnya
Menjadi tidak selaras atau menjadi selaras merupakan pilihan dalam peran
kehidupan. Apa yang akan anda pilih untuk anda lakukan tentu saja akan sangat
dipengaruhi seberapa luas kesadaran anda tentang hidup.
Salam
1 comment:
Salah satu contoh yg bagus untuk betapa mudahnya menjadi tidak selaras ini bisa diambil dari kasus si Farhat Abbas yg akhir2 ini lagi tenar di berbagai media massa, karna komennya yg blak blakan dan tidak bisa mengendalikan egonya sendiri sehingga membuat dia menjadi sorotan publik dan sasaran hujatan masyarakat, ☃ƗƗɑƗƗɑ ˚⌣˚ ƗƗɑƗƗɑ ˚⌣˚ ƗƗɑƗƗɑ☃
Post a Comment