Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Saturday, February 23, 2013

HIDUP BUKAN SAJA PENCARIAN HARTA & KESUKSESAN

Apapun yang bertema tentang menarik kekayaan, kesuksesan, memang sangat ‘digandrungi’ oleh masyarakat manapun, tidak terkecuali di Indonesia. Kekayaan dan kesuksesan memang merupakan salah satu cara untuk membuat seseorang bergerak maju ke depan. Hal ini akan membuat seseorang tidak duduk saja dan pesimis terhadap hidup, tidak diam saja meratapi nasib yang ada, atau bahkan menyesali bahwa dirinya dianggap dilahirkan tidak beruntung dibanding yang lainnya. Dalam konteks ini, ya saya sangat setuju sekali.
Yang mempunyai dampak hebat dan bisa bertolak belakang adalah ‘gelombang’ dari pemikiran bahwa menarik kekayaan dan kesuksesan adalah mutlak harus dilakukan. Artinya hal tersebut menjadi tujuan utama dalam hidup ini.
Beberapa cerita dari orang yang telah dahulu menyerukan tentang pencapaian dan kesuksesan mungkin bisa menjadikan kita untuk bercermin, “Kalau itu adalah keputusan akhir mereka, mengapa saya tidak melakukannya sekarang?” Maksud saya adalah, mereka dulunya mencapai jabatan tertinggi, penghasilan besar, bisnis banyak. Namun pada satu titik tertentu mereka rela melepas itu semua dan memilih jalan sederhana yang tidak perlu hal-hal yang dicapainya terdahulu.

Saat saya pulang ke Yogya, saya diajak untuk mampir minum ‘wedang bajigur’. Bajigur memang kesukaan saya. Yang menarik adalah si penjual Bajigur tersebut. Dulu sebelum ia memutuskan jual minuman Bajigur, ia adalah seorang manager mapan dengan gaji besar. Memang kadang keputusannya tidak masuk akal bagi orang-orang yang berorientasi materi. Namun ia menemukan kedamaian dengan hal tersebut.
Bila melihat sebuah proses, mungkin saja mereka yang sekarang berbicara tentang kesuksesan, pencapaian materi berlimpah, nanti akhirnya akan melepaskan hal tersebut dan memilih hidup sederhana penuh kedamaian seperti pendahulu mereka. Namun sekali lagi, bila kita telah melihat sebuah pelajaran di depan mata, mengapa kita tidak mengambil hikmah dari hal tersebut? Ya bila umur masih ada dan akan sampai kapan menunggu titik itu datang? Bila tiba-tiba mengalami hal seperti vokalis Nirvana, Curt Cobain atau penyanyi Whitney Houston, bagaimana? Mereka terlambat mengambil keputusan dan terlanjur masuk dalam situasi yang mengimpit jiwa mereka.

Mengapa kita selalu mengabaikan pelajaran-pelajaran berharga yang lewat di depan mata kita?

Untuk hidup dan memenuhi kebutuhan kita memang perlu uang, bukan perlu kaya. Untuk menciptakan ambisi agar selalu termotivasi setiap hari, semangat setiap hari, sangat dianjurkan membuat sebuah goal atau mimpi yang besar. Namun sangat dianjurkan juga bahwa goal atau mimpi tersebut bukan merupakan pemuasan keinginan pribadi, tapi mengarah kepada manfaat yang bisa dirasakan oleh lingkungan sekitar atau orang banyak.
Ketika seseorang terserap dan hanyut dalam pengejaran mimpinya, maka ia tidak akan bisa menikmati kehidupannya.

Sebuah cerita reflektif yang bisa kita nikmati:
Seorang murid sedang bercakap-cakap dengan gurunya tentang keputusannya,
“Guru, sampai kapan aku harus mengejar kekayaan?”
“Sampai kamu sadar bahwa harta tidak akan membantumu dalam perjalanan jiwamu”
“Kalau begitu saya akan berhenti mengejar kekayaan, berhenti bekerja, dan menekuni jalan kedamaian”
“Bila demikian, kamu menjadi orang terbodoh dan menambah dunia ini satu orang bodoh lagi.”
“Lho, Guru tadi bilang bahwa harta tidak akan membantu. Lalu aku ingin setiap hari mengasah jiwaku supaya tertuntun”
“Dengan begitu kamu menjadi orang yang sangat egois! Kamu hanya memikirkan perkembangmu sendiri, yang kamu perhatikan dirimu sendiri. Bagaimana dengan orang-orang kelaparan yang perlu makan?”
“Guru, aku bingung!”
“Kejarlah kekayaan dan bekerjalah. Namun jangan terikat dengan itu semua!”

Salam sukses!

Agung Webe

No comments: