Mengawal sebuah perundingan disebuah perusahaan antara
management dengan karyawannya memberikan saya sebuah inspiasi untuk menulis
artikel ini.
Bagi sebagian besar orang, baik itu mereka yang duduk di
management maupun mereka sebagai karyawan, ketika mengawali sebuah perundingan
banyak yang belum memahami bahwa berunding bukanlah bertanding.
Berunding dan bertanding mempunyai terminology sendiri-sendiri
dan tentunya mempunyai goal sendiri-sendiri. Dalam bertanding ia mempunyai goal menang dan
mengalahkan, sementara dalam berunding ia mempunyai goal mencari solusi dari
masalah yang ada.
Seorang yang melangkah dalam perundingan dengan pikiran
bertanding akan mengalami ego yang
sangat besar. Ia akan mempertahankan pendapatnya dengan tujuan menang sementara
ia tidak melakukan ‘Shifting Mind’ yaitu melihat dari sisi lain dari
cara pandangnya sendiri. Berunding yang bertanding akan mengalami dead lock yang tidak menghasilkan
apa-apa kecuali rasa sakit hati telah dikalahkan atau rasa sombong telah
memenangkan.
Mempertahankan pendapat dalam berunding bukanlah dengan cara
yang kaku yang harus dipertahankan tanpa melihat kemungkinan lainnya. Artinya kedua
belah pihak harus duduk dalam pikiran yang menyeberang. Saya
mengatakan ‘pikiran yang menyeberang’, yaitu pihak satu mencoba berpikir
tentang masalah yang ada dari sisi pihak dua, sementara pihak dua juga mencoba
berpikir tentang masalah yang ada dari sisi pihak satu.
Bila kedua belah pihak hanya berpikir dari sisinya
masing-masing, ia hanya akan melihat dari satu perspective yang ada dan tidak akan menemukan solusi dari kedua
belah pihak. Si karyawan hanya akan berpikir bahwa semua tuntutan harus
dipenuhi, dan si perusahaan hanya berpikir bahwa semua tuntutan karyawan harus
ditolak. Titik temu dan solusi dari masalah yang ada tidak akan ditemukan
karena kedua belah pihak berpikir bahwa ini adalah arena pertandingan.
Perundingan harus diawali dengan adanya “Trust”.
Kepercayaan yang harus dibangun adalah kepercayaan dua arah.
Pihak satu percaya kepada pihak dua dan pihak dua percaya kepada pihak satu. Dalam
hal perundingan di dalam perusahaan, tidak akan pernah terjadi hubungan yang
baik bila hanya dari sisi perusahaan yang mengharapkan bahwa karyawannya
mempunyai kepercayaan kepada perusahaan. Perusahaan itu sendiri harus membangun
“trust”
karyawannya.
Berapa banyak perundingan yang dilakukan dengan paradigma
pertandingan yang akhirnya hanya menghasilkan dead lock dan merugikan kedua belah pihak? Semangat dalam berunding
adalah solusi, sementara semangat dalam bertanding adalah kemenganan diri.
Bila anda masuk dalam perundingan, sebaiknya saatnya untuk
mengajak tim anda introspeksi apakah paradigma yang diusung adalah berunding
atau bertanding? Tentu saja bila anda mempunyai 10 hal yang akan dirundingkan,
anda tidak akan memegang prinsip bahwa 10 hal tersebut harus dimenangkan. Namun
prinsip anda adalah melihat masalah yang ada bila 10 hal tersebut dilakukan
dari sisi pihak lainnya. Kemudian dari pihak yang lain tentu saja akan berpikir
tentang masalah yang ada bila 10 hal tersebut tidak dipenuhi.
Intinya berunding adalah melihat kepentingan dari pihak
lain. Masing-masing pihak harus melihat kepentingan dari sisi lainnya dan
masalah yang timbul dari pihak yang lain. Bila masing-masing pihak hanya melihat
dari hal yang menguntungkan dirinya, maka perundingan akan gagal. Untuk itu
jangan pernah berunding bila paradigma anda adalah keras kepala untuk
mempertahankan pendapat dan memenangkannya. Datanglah ke dalam perundingan bila
paradigma anda adalah mencari solusi dari titik tengah masalah yang sedang
dihadapi.
Sebuah management harus melihat dari sisi kesulitan karyawan
dan karyawan juga harus melihat dari sisi kesulitan management.
Jadikanlah perundingan merupakan arena untuk ‘shifting
mind’
dari kedua belah pihak. Duduk berdua dengan menukar cara pandang sehingga
masing-masing pihak menemukan ‘way out’ dari kesadaran atas masalah yang ada.
Akhirnya kita menyadari bahwa hasil akhir perundingan bukanlah
siapa yang menang dan siapa yang kalah, namun adalah reward to reward, yaitu
keuntungan untuk kedua belah pihak.
Salam sukses
Agung Webe
No comments:
Post a Comment