Kemenanganmu adalah kemenangan semesta
(Soul Journey - public)
19 Agusus 2012 ini, adalah hari Raya Idul Fitri dimana
seluruh umat Muslim merayakan apa yang dinamakan hari kemenangan.
Sebagai manusia kita butuh simbol. Kita hidup dalam bahasa simbol.
Kita berjalan menyusuri simbol dan selalu menyibakkan simbol-simbol. Hari ini
adalah hari yang sangat simbolik untuk merayakan apa yang dinamakan ‘kemenangan’.
Dengan melihat seluruh upacaya Lebaran hari ini di setiap
sudut daerah, setiap keluarga untuk sanak familinya dengan keceriaannya, maka
ini bukanlah akhir dari sebuah perjuangan yang telah dilakukan selama 30 hari
selama bulan puasa yang telah dilalui. Hari ini adalah awal untuk menjadikan
hari-hari ke depan menjadi hari kemenangan setiap harinya.
Apa yang kita
menangkan?
Tentu saja bukan karena kita telah berpuasa selama 30 hari
tanpa putus, tentu saja bukan karena kita telah merasa dapat mengekang hawa
nafsu selama 30 hari dengan penuh perjuangan.
Yang kita menangkan adalah keputusan tentang perubahan!
Apakah hanya karena ‘meminta maaf’ baik secara langsung
lewat tradisi halal bil halal yang
dilakukan, ataupun lewat sms, bb, fb,
twitter, maka hari kemenangan kita menjadi sah? Bukankah meminta maaf harus
kita lakukan setiap hari, sepanjang hidup untuk selalu menyadari
kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya?
Hari ini adalah symbol tentang kemenangan, yaitu
kemenangan tentang komitment perubahan dalam hidup. Perubahan untuk
menuju perayaan hidup yang sebenarnya, yaitu menyadari bahwa hidup adalah perayaan
semesta!
Tolok ukurnya apa?
Tolok ukurnya adalah seluruh perubahan dalam diri. Bila yang
kita lakukan pada hari-hari ke depan masih sama dengan hari sebelumnya, yang
dimulai dari pola pikir, pola rasa, dan
pola tindakan, maka symbol perayaan hari ini memang hanya sebagai sebuah symbol
semata.
Berapa banyak perubahan yang bisa kita implementasikan setelah hari ini?
Bila kita telah menyadari setidaknya sejak 10 tahun terakhir
merayakan Lebaran, maka setidaknya kita telah berkomitment meningkat berubah
dalam 10 langkah per tahun.
Sekali lagi, symbol yang sedang kita rayakan hari ini
bukanlah akhir dari sebuah langkah, namun awal implementasi perubahan. Marilah
kita lihat bersama-sama apa yang belum kita tingkatkan selama ini, dan mulai
hari ini marilah kita menangkan untuk memulai perubahan tersebut.
Hari Lebaran, bukanlah hari kemenangan, namun hari untuk memenangkan
tentang komitment kita terhadap perubahan dalam diri!
Saya Menyesal, Maafkan saya, Saya mencintaimu, Terimakasih.
No comments:
Post a Comment