Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Tuesday, August 7, 2012

Apakah Anak Anda punya teman dekat yang tidak terlihat?

Apakah anda sering melihat atau bahkan mengalami bahwa anak anda ngobrol sendiri? Bercakap-cakap dengan sesuatu yang tidak tampak?
Banyak kasus seperti ini dan kemudian orang tua sangat takut dikarenakan sang anak dikatakan mempunyai sahabat Jin atau makhluk halus lainnya. Benarkah?

Anak itu bernama Setiawan. Ia masih berumur 7 tahun. Namun sejak ia berumur 4 tahun sudah menunjukkan tanda-tanda yang agak ganjil, yaitu suka menyendiri dan bicara sendiri. Setelah ia berumur 5 tahun, ketika ditanya ia menyebutkan bahwa ia berkomunikasi dengan sahabatnya yang tak kelihatan dengan mata telanjang.
Melihat kejadian ini orang tuanya menghubungi seorang paranormal dan dipastikan bahwa paranormal bilang bila Setiawan mempunyai sahabat seorang Jin. Apabila sahabat itu mau dihilangkan maka orang tuanya harus menyediakan sejumlah ‘Mahar’ untuk itu.
Ketidak tahuan masyarakat umum tentang hal tersebut turut menciptakan sebuah keyakinan bahwa anak kecil yang berlaku seperti itu mempunyai kelebihan untuk berkomunikasi dengan sebangsa jin dan makhluk lainnya.

Mari kita tinjau sisi lain dari sekedar pandangan bahwa ia sedang berkomunikasi dengan Jin.
Sekarang cobalah anda lihat keadaan diri anda bila dalam kondisi terdesak untuk mengambil keputusan. Apakah anda sadar bahwa banyak suara dari dalam diri yang saling mempengaruhi anda? Atau ketika anda akan melalukan tindakan entah itu baik atau jahat. Sadarkah anda bahwa saat itu ada suara lain dari dalam diri yang mempengaruhi anda? Atau seperti ada yang memperingatkan anda?

Siapakah mereka yang berisik di dalam diri anda tersebut?
Bagi anda yang belum kenal istilah Ego States, itulah yang disebut sebagai Ego States. Apakah yang dimaksud dengan Ego States?
Ego State, menurut Watkins adalah sebuah sistem perilaku dan pengalaman yang terorganisir yang elemen-elemennya saling terhubung melalui beberapa prinsip yang sama tetapi saling dipisahkan oleh batas-batas yang dapat ditembus dalam derajat kedalaman dan fleksibilitas tertentu.
Saya pernah menulis pada artikel sebelum ini , bahwa apa yang dinamakan sebagai ‘sedulur papat limo pancer’ di Jawa adalah Ego states ini. Bahwa di Jawa, setiap orang mempunyai empat saudara dan satu jati dirinya yang menyertainya semenjak ia lahir. Dan bagi orang-orang tersebut, ia dapat berkomunikasi dengan para saudaranya tersebut.
Apa yang dinamakan ‘berkomunikasi’ adalah ia berkomunikasi dengan bagian-bagian dirinya sendiri, ia sedang berkomunikasi dengan diri sendiri.

Secara sederhana, saya artikan kembali bahwa Ego States adalah bagian dari ego yang mempunyai kepentingan berdasar dari respon emosi yang ada, sehingga respon tersebut mempengaruhi pikiran sadar untuk melakukan tindakan.
Ego states terbentuk karena respon emosi pada pengalaman-pengalaman masa lalu, dan hal tersebut bisa saja terjadi sejak seorang bayi berada di dalam kandungan.

Seorang anak yang keadaan sebenarnya adalah salah satu ego states yang ada pada dirinya menonjol, maka ia merasakan bisa berkomunikasi dengannya. Bagian dari dirinya tersebut terdengar jelas sedang mengajak komunikasi. Ini adalah kejadian yang sangat alami dimana respon emosi pada sebuah peristiwa telah terbentuk dengan jelas pada diri anak, dan anak tersebut bila dilihat memang sedang berkomunikasi dengan sesuatu yang tak tampak. Padahal anak itu berkomunikasi dengan bagian ego-nya yang dinamakan ego states.
Kebanyakan dari anak-anak yang mengalami komunikasi dengan ego states pada umur dibawah 5 tahun, setelah ia berumur lebih dari 5 tahun dimana kesibukannya telah bertambah hal tersebut akan lupa dengan sendirinya.
Namun bila seorang anak masih melakukan ‘percakapan’ dengan ego states dimana ia telah beranjak dewasa, ini yang harus mendapatkan perhatian khusus!
Mengapa harus mendapatkan perhatian khusus? Karena ia telah sekian lama meyakini bahwa yang ia ajak komunikasi adalah sesuatu yang nyata sehingga ia sendiri telah mewujudkan suatu wujud dari proyeksi pikirannya.


Berkomunikasi dengan ego states bagi orang dewasa adalah salah satu langkah terapi, dimana pengetahuan yang mendalam tentangnya akan sangat membantu untuk mengembangkan kepribadian dan pemberdayaan diri. Kita bisa menangani sifat-sifat yang tidak menguntungkan, merugikan, bahkan sifat yang merusak yang ada dalam diri kita dengan ego states terapi.

Yang jelas, bila anda menemukan anak anda sering berkomunikasi dengan sesuatu yang tidak tampak, atau anda melihat anak orang lain yang melakukan hal tersebut, jangan cemas dan jangan khawatir, karena anak tersebut hanya sedang melakukan komunikasi dengan ego states dari dirinya. Yang bisa dilakukan adalah mendampingi anak tersebut untuk semakin menyadari tentang bagian-bagian dirinya sehingga tidak mengganggu perkembangan kepribadiannya kelak.

1 comment:

Dwi Lestari said...

pacar saya termasuk salah satunya . skrg umurnya sudah 21 tahun om agung .