Di saat mencari pekerjaan terasa sulit, mengumpulkan sekeping rupiah untuk makan saja harus banting tulang siang malam, dari sebuah kota di Timur Indonesia, Gorontalo, muncul sebuah fenomena sukses yang kita anggap tiba-tiba.
Briptu Norman bukanlah Sinta dan Jojo, karena Norman lebih mencuat nama dan eksistensinya dibandingkan Sinta dan Jojo, walaupun keduanya sama-sama ‘lahir’ dari arena youtube. Betulkah menaruh sebuah action pribadi di youtube mempunyai kesempatan untuk popular seperti Norman ataupun Sinta dan Jojo?
Di belakang nama Norman, Sinta dan Jojo, terdapat nama-nama yang jumlahnya segudang yang menaruh film action mereka di youtube. Entah itu mereka lakukan sebelum fenomena Norman naik ke permukaan, atau mereka yang ikut-ikutan ingin mendulang rejeki seperti Norman.
Namun apakah mereka-mereka mengunduh kepopuleran yang sama? Terus terang hampir semuanya tidak!
Kalau Briptu Norman adalah sebuah fenomena, seperti kalau di Luar negeri adalah Justin Beiber, apakah hal tersebut dapat diulangi lagi oleh orang lain?
Yang ingin mengulangi kejadian Briptu Norman tersebut seperti sedang bermain judi atau arisan tak berujung yang tak tau menangnya kapan.
Namun esensi awal dari kesuksesan dan kepopuleran Norman dapat kita ulangi dan kita terapkan di segala bidang pekerjaan kita.
Apa esensi awal tersebut?
Kalau kita perhatikan wawancara dengan Norman ataupun Sinta-Jojo, awal mereka menaruh film di youtube adalah untuk senang-senang supaya teman-teman menonton dan tidak terpikir oleh mereka tentang keuntungan materi dari hasil tersebut. Keuntungan materi hanya mengikuti dari esensi awal tersebut.
Senang-senangnya mereka inilah yang saya namakan love sharing atau sharing kebahagiaan.
Dengan penuh keceriaan, ketulusan dan niat berbagi, mereka mengawali hal tersebut. Dan ternyata dari setiap esensi awal tentang ketulusan, keceriaan dan niat berbagi, maka segala macam pernik-pernik keberlimpahan akan mengikutinya.
Contoh sederhana dalam penerapan di bidang yang berbeda adalah:
Anda membuka usaha bisnis Travel – perjalanan biro wisata. Pada saat mengawali membuat design usaha anda, anda telah menetapkan esensi awal ( bisa juga dikatakan VISI ) dimana esensi awal bisnis Travel anda adalah berbagi tentang sebuah kebutuhan perjalanan yang terjangkau dan tujuan-tujuan menarik yang belum dikunjungi orang banyak, sehingga semakin banyak orang akan dapat menikmati liburan mereka dengan ceria.
Menjadi sangat berbeda ketika dari awal anda menetapkan bahwa bisnis travel anda adalah bisnis yang menguntungkan karena ketergantungan orang-orang yang menggunakan jasa travel akan semakin meningkat setiap tahunnya.
Apapun profesi dan bidang yang anda geluti, tidak ada salahnya apabila saat ini anda melihat kembali esensi awal dari profesi yang sedang anda kembangkan sekarang, atau setidaknya anda definisikan ulang sehingga mengandung unsur yang penuh keceriaan, ketulusan dan niat berbagi. Ketika hal tersebut sudah bergulir, maka resonansi-resonansi dari esensi awal akan memantulkan keberlimpahan kepada anda sebagai ‘hadiah’ atas tindakan anda.
Selamat memetik keberlimpahan dan kebahagiaan dengan memberikan kebahagiaan dan keberlimpahan kepada lingkungan anda.
Salam cerdas Indonesia!
Agung webe
http://www.agungwebe.net
Yang ingin mengulangi kejadian Briptu Norman tersebut seperti sedang bermain judi atau arisan tak berujung yang tak tau menangnya kapan.
Namun esensi awal dari kesuksesan dan kepopuleran Norman dapat kita ulangi dan kita terapkan di segala bidang pekerjaan kita.
Apa esensi awal tersebut?
Kalau kita perhatikan wawancara dengan Norman ataupun Sinta-Jojo, awal mereka menaruh film di youtube adalah untuk senang-senang supaya teman-teman menonton dan tidak terpikir oleh mereka tentang keuntungan materi dari hasil tersebut. Keuntungan materi hanya mengikuti dari esensi awal tersebut.
Senang-senangnya mereka inilah yang saya namakan love sharing atau sharing kebahagiaan.
Dengan penuh keceriaan, ketulusan dan niat berbagi, mereka mengawali hal tersebut. Dan ternyata dari setiap esensi awal tentang ketulusan, keceriaan dan niat berbagi, maka segala macam pernik-pernik keberlimpahan akan mengikutinya.
Contoh sederhana dalam penerapan di bidang yang berbeda adalah:
Anda membuka usaha bisnis Travel – perjalanan biro wisata. Pada saat mengawali membuat design usaha anda, anda telah menetapkan esensi awal ( bisa juga dikatakan VISI ) dimana esensi awal bisnis Travel anda adalah berbagi tentang sebuah kebutuhan perjalanan yang terjangkau dan tujuan-tujuan menarik yang belum dikunjungi orang banyak, sehingga semakin banyak orang akan dapat menikmati liburan mereka dengan ceria.
Menjadi sangat berbeda ketika dari awal anda menetapkan bahwa bisnis travel anda adalah bisnis yang menguntungkan karena ketergantungan orang-orang yang menggunakan jasa travel akan semakin meningkat setiap tahunnya.
Apapun profesi dan bidang yang anda geluti, tidak ada salahnya apabila saat ini anda melihat kembali esensi awal dari profesi yang sedang anda kembangkan sekarang, atau setidaknya anda definisikan ulang sehingga mengandung unsur yang penuh keceriaan, ketulusan dan niat berbagi. Ketika hal tersebut sudah bergulir, maka resonansi-resonansi dari esensi awal akan memantulkan keberlimpahan kepada anda sebagai ‘hadiah’ atas tindakan anda.
Selamat memetik keberlimpahan dan kebahagiaan dengan memberikan kebahagiaan dan keberlimpahan kepada lingkungan anda.
Salam cerdas Indonesia!
Agung webe
http://www.agungwebe.net
No comments:
Post a Comment