SANG KEMATIAN

“Guru, bisakah kau jelaskan bagaimana kematian itu datang?”
Sang Guru berpikir sejenak dan merenung bagaimana caranya memberitahu kepada muridnya tentang sesuatu yang belum dialami.

“Duduklah di kursi itu,” kata sang Guru
Kemudian murid tersebut duduk di sebuah kursi di hadapan gurunya.
“Pegang erat-erat kursi tersebut seolah-olah kamu nggak mau melepaskan kursi itu, dan aku akan menarikmu lepas dari kursi itu.”
Murid itu berpegang sangat erat pada sandaran kursi sementara sang Guru menarik kaki muridnya untuk lepas dari kursi.

“Pegang semakin erat dan aku akan semakin keras menarikmu!” kata sang Guru
“Aduuhhh sakit guru, tanganku sakit!”
Sang Guru menghentikan tarikannya dan memberikan perintah yang baru kepada muridnya, “Sekarang aku akan menarikmu lagi tapi jangan pegang apapun juga dari kursi tersebut.”

Pada situasi kedua dimana murid tidak berpegang apapun dari kursi, maka sang Guru dengan sangat mudah menarik muridnya menjauh dari kursi.
“Apakah ada yang sakit untuk kondisi kedua ini? Dimana kamu tidak berpegang apapun juga?”
“Tidak ada guru, tangan saya tidak sakit dengan tarikan guru.”

“Itulah kematian muridku. Kursi itu ibarat tubuhmu, dan badanmu yang aku tarik tadi adalah rohmu. Ketika kamu melekat di kursi dan tidak mau melepaskan kursi, akan terasa sakit bukan?”
“Ya, aku memahami dan menyadari itu Guru. Satu pertanyaan lagi guru.”
“Apa itu?”
“Bagaimana supaya aku tidak merasa terikat dengan kursi tadi?”
“Sadari bahwa semua yang ada di sekelilingmu itu bukan punyamu! Bahkan kamu tidak mempunyai apa-apa disini! Dengan begitu, kamu akan tenang kembali karena ketidakpunyaanmu itu.”

“Sembah sujudku untukMu Guru!”

Agung webe
http://www.agungwebe.net