Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Sunday, August 28, 2011

JOURNEY WITHIN


Saat itu saya bangga dan sangat bangga dengan semua perjalanan saya. Sebuah kemudahan dan keberlimpahan yang saya dapatkan sehingga dengan sangat mudah sekali saya dapat melakukan perjalanan bukan hanya menyusuri kota di negeri sendiri, namun juga menyusuri kota di belahan dunia ini.
Kalau di depan teman-teman saya waktu itu, saya sering bercerita tentang semua kota yang pernah saya kunjungi. Saya mencari makanan khas di daerah tersebut, membeli cindera mata, dan mengambil foto.
Di Indonesia, bisa disebut kota dari Sabang sampai Merauke. Ada Banda Aceh, Medan, Pakanbaru, Batam, Palembang, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Semarang, Surabaya, Bali, Makasar, Manado, Kendari, Timika, Biak, dan Jayapura.
Di Belahan Dunia, perjalanan lintas benua dengan perbedaan zona waktu yang sangat ekstrem menjadikan pengalaman yang mengesankan.
Di kawasan Regional, saya mengunjungi Singapore, Kualalumpur, Manila, Bangkok, adalah melihat kebudayaan tetangga yang sangat dekat.
Agak sedikit jauh adalah kawasan Asia seperti Tokyo, Osaka, Nagoya, Fukuoka ( Japan ), Beijing, Shanghai, Canton ( China ), Korea, dan Hongkong.

Mengunjungi seluruh belahan Australia dari Perth, Sydney, Melbourne, sampai melintas ke Selandia baru ( New Zealand )
Lebih jauh adalah mengunjungi belahan Eropa dari Paris, London, Roma ( Italia ), Amsterdam ( Belanda ), Frankfurt ( Jerman ), dan Swiss. Dari Eropa inilah saya mengunjungi menara eivel, museum Leonardo da vinci, benteng colleseum, Gereja Vatikan, Buckingham kerajaan Inggris, museum lilin madam tussaud. Datang langsung ke pabrik Eigner.
Dari kawasan United Emirate Arab dan Saudi Arabia, saya kunjungi Abu Dhabi, Dubai, Riyadh, dan Jedah. Termasuk datang ke Mekkah untuk Umroh pada setiap kesempatan berkunjung kesana.
Atau melintas sampai ke benua Amerika dari Honolulu ( Hawai ) dan Los Angeles hingga ke Texas. Saat itu saya sangat bangga bisa menginjakkan kaki ke Hollywood dan melihat Universal Studio yang saat itu baru ada di Amerika.

Sampai pada satu titik saya terhempas pada sebuah pertanyaan, “What’s next?’
Ya, apa lagi? Apa lagi setelah itu? Setelah semua bagian dari penjuru dunia telah kamu kunjungi, setelah setiap sudut dari kota telah kamu injak-injak, apa lagi selanjutnya?
Perjalanan saya tersebut hanya untuk kepuasan saya, untuk kepentingan saya, dan untuk keuntungan saya (walaupun pembenaran dan argumentasi pikiran selalu ada).

Memang tidak ada yang terlambat ketika saya menyadari bahwa perjalanan yang sesungguhnya dalam hidup adalah perjalanan ke dalam diri manusia sendiri. Apakah saya menyesal dengan semua perjalanan saya ke belahan penjuru dunia tersebut? Tidak, karena dengan itulah saya dihantarkan untuk mengenal perjalanan ke dalam diri. Kalau dulu yang saya tuju adalah tempat-tempat wisata, mencari barang souvenir, dan bersenang-senang.
Saat ini apabila saya ada di suatu daerah, pernyataan saya adalah “Tuhan, saya siap menerima pelajaran disini. Bukalah mata hati saya untuk memahami semua yang belum saya pahami sebelumnya untuk peningkatan jiwa saya”

Salam damai penuh cahaya
Agung Webe

No comments: