Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Monday, June 9, 2014

PENJARA PENDERITAAN

Banyak sekali manusia yang terjebak kedalam penjara penderitaan. Ya, saya menamakannya penjara penderitaan, karena ia memang sedang terpenjara.

Seorang pengemudi mobil yang stress dan selalu mengumpat pada saat memegang kendali setir mobilnya. Ia selalu membunyikan klakson mobil setiap kali ada mobil yang menyalibnya. “brengsek! Ngapain sih nyalip-nyalip!”
Seorang remaja yang merasa menderita karena semua orang yang dekat dengannya dilihatnya sebagai orang yang akan mengambil keuntungan dari hubungan dekatnya.
Sepasang orang tua yang merasa menderita karena anak yang tumbuh dari tangan didiknya tidak sesuai dengan harapannya akan pendidikan.
Orang tua yang menderita karena setiap kali terjadi kesedihan dan kemalangan dalam rumah tangganya
Seorang ibu yang menderita karena melihat anaknya sakit.

Mengapa manusia terpenjara dalam penderitaan? Apakah penderitaan dapat dihindari?

Bila kita sebagai manusia sadar bahwa saat ini kita sedang menikmati hidup didunia, maka kita juga sadar bahwa ini adalah alam dualitas. Artinya di alam dunia ini selalu terjadi dua sisi berlawanan yang hadir dalam kehidupan.
Ada baik ada jahat. Ada tinggi ada rendah. Ada suka ada derita. Ada sehat ada sakit. Ada cerita ada susah. Ada bahagia dan ada sengasara.

Dalam setiap waktu yang ada, dua sisi tersebut akan selalu hadir bergantian. Tidak ada satu sisi yang hadir selamanya. Karena setiap satu sisi hadir, ia akan berlalu. Kemudian hadir sisi yang lain dan juga akan berlalu.

Manusia yang merasa menderita adalah ia yang mengharapkan hidupnya hanya dihadiri satu sisi saja dari kehidupan.
Ada yang hanya mengharapkan suka cita saja dalam hidupnya. Ada yang mengharapkan sehat saja dalam hidupnya. Ada yang mengharapkan bahagia saja dalam hidupnya.

Apakah manusia dapat memilih apa yang harus hadir dalam hidupnya? Tentu saja tidak bisa. Karena setiap peristiwa akan hadir seperti gelombang lautan yang berkesinambungan.

Melepaskan penjara penderitaan adalah menyadari dan menerima seutuhnya setiap sisi dualitas yang hadir dalam kehidupan.
Saat ini anda menerima sakit, nanti akan menerima sembuh. Demikian sebaliknya.
Saat ini anda menerima ceria, nanti akan menerima duka. Demikian sebaliknya.
Saat ini anda menerima gagal, nanti akan menerima sukses. Demikian sebaliknya.

Lalu bagaimana dengan para bijaksana yang terlihat mereka bahagia sepanjang masa dan terlihat sama sekali terlepas dari penderitaan?
Mereka tidak terlepas dari penderitaan. Mereka tidak terlepas dari hukum dualitas yang hadir dalam hidupnya.
Mereka dapat merasakan bahagia setiap saat karena mereka selalu mengatakan “ini akan berlalu” terhadap setiap peristiwa yang hadir dalam hidupnya.

Tentu saja, anda tidak akan dapat hanya mengharapkan satu jenis peristiwa saja dalam hidup anda, karena ia akan hadir dalam gelombang dualitas yang menjadi hukum alami dalam dunia ini.

Apapun yang hadir dalam hidup anda saat ini, sadari bahwa ini adalah gelombang dualitas yang nanti akan berlalu. Apapun yang hadir, sekali lagi ini hanyalah dualitas kehidupan, bahwa ”ini akan segera berlalu”
Mari kita menerima segala sisi kehidupan tanpa kita memilahnya mana yang aku mau dan mana yang tidak aku mau.
Kita menerima semua sisi tersebut dengan penuh rasa syukur.

No comments: