(Bagian dua)
Tulisan sebelumnya saya menuliskan dari mana
pembahasan tentang unconscious
menjadi sangat marak dan diminati oleh orang banyak. Kali ini marilah kita ‘menilik’
bagaimana memberdayakan unconscious
tersebut.
Satu kalimat yang sangat inspiratif adalah: ‘unconscious dapat melakukan apa saja,
dengan syarat tidak diintervensi oleh conscious.’
Kita melihat bahwa dalam buku-buku yang mengulas
tentang law of attraction maupun
kekuatan pikiran, semuanya telah membahas bagaimana mengakses unconscious ini. Dari mulai membicarakan
tentang vibrasi, tentang visualisasi dan juga tentang afirmasi.
Bahkan dalam hukum utama vibarasi dikatakan bahwa
yang dibaca oleh alam semesta bukanlah tindakan kita, namun getaran yang
dihasilkan dari tindakan tersebut. Jadi apapun tindakan tanpa getaran (fell deep inside) adalah tidak berpengaruh
terhadap apa yang akan dibalikkan alam semesta kepada kita. Begitu juga
terhadap visualisasi maupun afirmasi. Sehingga banyak orang sampai berbusa-busa
mulutnya membuat afirmasi, dan juga sampai ‘miring’ pikirannya untuk membuat
visualisasi, dan sampai bergetar kepalanya untuk membuat vibrasi, namun semua
tak kunjung membuahkan hasil yang didapat.
Mengapa hal tersebut tidak membuahkan hasil? Jawabannya
singkat, yaitu: conscious masih
intervensi dalam proses yang ada.
Bagaimana agar conscious
tidak mengintervensi? Jawabannya sangat mudah, yaitu dalam agama sudah
diajarkan yang berupa kata Syukur dan Ikhlas.
Setiap dari kita yang bersyukur dan Ikhlas, maka
conscious telah diputuskan intervensinya.
Kita kembali kepada unconscious competence.
Untuk menjadikan level unconscious competence, maka kita harus mengawali dengan conscious potency awareness. Artinya kita harus menyadari terlebih dahulu
potensi diri kita secara sadar. Apa kelebihan kita dan apa keahlian kita.
Tanpa mengawali dengan conscious potency awareness maka unconscious competence tidak dapat diberdayakan.
Mengingat juga sebuah ungkapan bahwa, “untuk menjadi
master dibidangnya, maka seseorang perlu mengulang keahlian yang dimilikinya
sampai 10.000 jam pada bidang tersebut”
10.000 jam tersebut adalah pengulangan tindakan
untuk memberdayakan unconscious competence.
Jadi mengulang-ulang conscious potency awareness sampai 10.000 jam adalah
memberdayakan unconscious competence!
Unconscious competence harus diberdayakan lewat sebuah tindakan sehingga
anda sangat terbiasa melakukannya. Untuk itu maka unconscious competence tidak dapat diajarkan, melainkan anda
sendirilah yang harus mempraktekkan untuk membiasakan diri selalu mengulang
keahlian anda.
Contohnya adalah,
Saya dapat mengajarkan kepada anda teknik-teknik ‘public
speaking’ dalam workshop yang saya selenggarakan. Namun agar public speaking
dapat menjadi unconscious competence dari
diri anda, maka anda harus selalu dan mengulang-ulangnya dalam setiap
kesempatan yang anda punya agar anda mengalami setidaknya 10.000 jam dalam hal
tersebut.
Selamat dan sukses bagi anda untuk memberdayakan unconscious competence!
No comments:
Post a Comment