Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Tuesday, May 21, 2013

Ekspansi si ‘Ungu’ untuk mengalahkan si ‘Biru’


Bulan ini si Ungu benar-benar mengepakkan sayapnya! Iklannya yang luar biasa dan penawarannya yang spektakuler, yaitu: layanan terbang full service dengan harga low cost! Bayangkan bahwa harga tiket si ‘ungu’ memang masih jauh di bawah si ‘biru’, namun janji yang diberikan adalah memberikan service lengkap makan dan minum melebihi si ‘biru’

Bahkan perekrutan dari para pramugarinya juga benar-benar dipilih dan merupakan yang terbaik dari yang dipunyai ‘singa’ sebelumnya.
Beberapa pelanggan si ‘biru’ yang bahkan telah menggenggam platinum tergoda untuk mencobanya dan sekedar membuktikan adanya service yang dijanjikan lebih baik.

Saya ambil contoh untuk penerbangan Jakarta ke Yogyakarta yang hanya ditempuh dengan waktu 50 menit. Apabila anda menggunakan si ‘biru’ anda akan mendapatkan snack dan pilihan minuman, sementara apabila pesawat yang digunakan menggunakan personal teve maka headset sudah tersedia di kantong kursi. Namun apabila anda menggunakan si ‘ungu’, maka pramugari akan membagikan head set yang nantinya akan dikumpulkan kembali sebelum landing. Service snack dan aneka minuman akan dilanjutkan dengan pemberian ice cream. Istimewa bukan?

Saya mencoba menerka: dengan waktu 50 menit dan penyajian service yang demikian padat? Bagaimana para pramugari akan berkonsentrasi dalam hal masalah safety?

Si ‘ungu’ jelas akan menyuguhkan restoran terbang, dengan suguhan service yang benar-benar layaknya berada di restoran. Seperti penerbangan Jakarta ke Manado dengan waktu tempuh 3 jam dan service yang diberikan (untuk executive kelas) adalah ‘prasmanan’ dimana untuk si ‘biru’ service itu baru diberikan untuk jarak tempuh diatas 5 jam yaitu Jakarta ke Abudhabi atau dari Amsterdam ke Abudhabi.

Persaingan service adalah sah-sah saja dalam dunia bisnis jasa penerbangan. Dan kembali kepada para pengguna jasanya, bahwa ia juga berhak untuk memilih service yang masuk akal. Dalam dunia penerbangan, service yang berkaitan dengan makanan memang bukanlah segala-galanya. Apalagi bagi penumpang real executive. Para penumpang real executive memilih untuk istirahat di dalam pesawat. Dia sengaja memilih kelas executive agar dapat beristirahat dengan tenang karena begitu landing ia akan banyak melakukan aktivitas di tempat tujuan. Urusan makan? Tentu saja ia akan memilih restoran terpilih yang memang bertujuan untuk menikmati makanan.

Apabila dalam dunia penerbangan yang diutamakan adalah safety, maka segala hal tentu akan mengacu kepada safety. Dan bahkan service yang dibuat akan tetap berorientasi kepada safety. Apabila para pramugari dalam sebuah pesawat sudah terforsir dan terkuras perhatiannya untuk masalah service, maka ia akan mengalami leg of safety, yaitu mengabaikan hal-hal kecil yang dapat mengakibatkan hazard didalam penerbangan.

Sekali lagi, penerbangan bukanlah restoran terbang. Ada konsep yang sangat berbeda antara restoran dan penerbangan. Dimana yang satu dalam menjalankan service tidak pernah diganggu aktivitasnya oleh cuaca buruk, sementara yang satunya sangat terpengaruh oleh kondisi cuaca yang ada.

Para pengguna jasa penerbangan di Indonesia memang biasanya mengukur baik dan tidaknya service penerbangan dari ‘penyajian’ makanan yang ada. Hal tersebut tidak dapat disalahkan, karena memang masih kurangnya edifikasi tentang dunia penerbangan.

Dengan adanya si ‘ungu’ saat ini, kembali masyarakat pengguna jasa penerbangan diberikan pilihan. Dengan demikian, memilih dengan cerdas juga dibutuhkan. Satu hal yang harus kita ketahui bersama adalah bahwa setiap pekerja penerbangan harus diberikan waktu untuk tetap ‘aware’ terhadap kemungkinan terjadinya hazard selama penerbangan. Apabila pekerja penerbangan terforsir untuk menghadapi service yang sangat padat, maka sangat mungkin sekali hazard-hazard kecil yang dapat menyebabkan kecelakaan penerbangan lewat ia perhatikan dan mengakibatkan kecelakaan fatal.

Anda ingin mencoba? Namun sebaiknya jangan bermain ular tangga!

1 comment:

Jasa SEO said...

sisi lain yang dilihat, keren pak