Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Saturday, April 6, 2013

INDIGO – siapa mereka?


Anak Indigo, demikian anda sudah sering mendengarnya. Kemudian dalam beberapa tayangan televise, media cetak maupun radio anda juga sudah sering mendengar talkshow langsung mereka.
Apa yang ada dibenak anda?
Mungkin sebagian besar akan bilang bahwa anak Indigo adalah anak dengan kemampuan ‘six sense’  yang dapat melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh orang umum kebanyakan. Serendah itukah definisi Indigo? Sesempit itukah makna dari Indigo?

Beberapa kasus dari anak Indigo yang dimasukkan ke kelas khusus, mereka selalu mengeluh, “Apakah aku lahir salah di keluarga yang salah yang tidak memahamiku?”
Mereka, karena kematangan jiwanya. Saya katakan ‘kematangan’ walaupun tidak ada yang mentah atau matang untuk jiwa (baca buku saya Soul Journey), mereka mempunyai visi jauh ke depan sehingga terlihat ‘tidak nyambung’ untuk orang-orang sekitar yang masih berpikir konvensional.
Kesalahan terbesar yang ada saat ini adalah, ketika seorang anak diduga Indigo kemudian dibimbing oleh orang yang tidak tepat yang hanya meng-eksplore kepekaan intuisinya untuk sekedar melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak tampak di dunia nyata. Tindakan sempit seperti itu sungguh telah menguras energy mereka dan menempatkan mereka didalam langkah yang tidak bermanfaat!

Saya menamakan Indigo sebagai generasi biru. Dan Indigo bukanlah sesuatu yang special, bukan sesuatu yang istimewa, dan bukan sesuatu yang harus ditakuti atau diisolasi. Siapapun dapat menjadi Indigo!
Mereka yang lahir sebagai Indigo, adalah mereka yang memang ‘turun’ untuk menyambung pesan perdamaian dan visi cinta kasih yang telah luntur di lingkungannya. Seorang yang tumbuh sebagai Indigo akan mengenali yang lainnya sebagai orang yang ber-visi sama. Jadi apabila ada seorang anak Indigo  yang hanya ‘ditumbuhkan’ sebagai orang yang peka dengan ‘six sense’, maka ia telah dikerdilkan dan dibonsai dari sifat Indigo yang sebenarnya.

Kembali dengan nama Generasi Biru.
Biru adalah warna spiritualitas. Namun bukan berarti generasi ini adalah seorang spiritualis. Generasi disini adalah sebuah frekwensi! Bukanlah individu!
Jadi seorang anak yang lahir dengan kondisi Indigo, adalah anak yang dari lahir masuk dalam frekwensi visi yang luas tentang kehidupan itu sendiri. Dan seseorang yang lahir tidak dalam frekwensi tersebut, melalui olah batin, ketekunan memahami diri, dan penempaan perjalanan dapat masuk ke frekwensi tersebut dan menjadi bagian dari Indigo itu sendiri. Untuk itulah maka para pembimbing anak Indigo bukan yang lahir Indigo, namun mereka yang telah menempuh perjalanan terlebih dahulu dan memahami frekwensi biru tersebut.

Untuk abad ini, memang banyak sekali kelahiran yang langsung masuk kepada frekwensi biru. Hal ini disebabkan karena memang pesan universalitas dari dimensi lain dari alam raya ini harus turun ke Bumi untuk kelangsungan kehidupan bumi ini sendiri.
Bila saya mengatakan dimensi lain dari alam raya ini bukanlah diartikan dimensi ghaib, namun kehidupan parallel dari alam semesta lain yang berdampingan dengan alam semesta kita (multiverse). Semakin banyak manusia  yang melupakan visi cinta kasih dan universalitas kehidupan yang luas, maka frekwensi ini akan semakin banyak hadir melalui kelahiran-kelahiran di bumi ini. Namun sayangnya, apabila mereka tidak dibimbing dengan tepat dan hanya di eksplore tentang six sense yang mereka punyai, maka visi mereka ke bumi-pun akan terlupakan.
Ajak para generasi biru untuk melihat visi dunia yang jauh kedepan, ajak mereka untuk berbicara tentang wawasan universal dari kehidupan itu sendiri, dan tentunya tindakan nyata apa yang dapat mereka lakukan untuk lingkungan sehingga tercipta kehidupan yang lebih maju dari sebelumnya.

Bila mereka lahir di dalam keluarga yang tidak memahami visinya, maka anak-anak generasi biru akan mengalami stress, kemudian menutup diri, dan akhirnya terbelakang karena dianggap ‘sakit’. Bukan saja keluarga, namun masyarakat, teman-teman sekolah yang tidak dapat memahami pikirannya, visinya, idenya, maka ia akan tumbuh menjadi orang yang merasa tertekan dan akhirnya mungkin saja bila sampai pada titik tertekannya ia akan meledak menjadi pribadi yang memberontak.

Sekali lagi, Indigo bukanlah keadaan yang istimewa! Ia juga bukan keadaan yang dianggap bahwa memiliki ‘six sense’ yang menonjol. Saya benar-benar menyayangkan dan kasihan apabila masih ada siaran teve yang menampilkan anak Indigo dari sisi ‘kerdil’ ini.
Peradaban bumi sedang menuju kepada perkembangan kesadaran yang lebih tinggi. Eksplorasi tentang mind, quantum, dan dunia vibrasi semakin luas. Dan disinilah peran ‘generasi biru’ itu ada, yaitu menjadi pengantar pesan tentang visi universalitas kehidupan yang semakin meningkat.

@agungwebe

No comments: