Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Sunday, September 9, 2012

Role Model dalam dunia Service

Dunia service adalah dunia jual jasa atau pelayanan. Dalam pelayanan, salah satu hal yang penting adalah empati. Dan salah satu hal yang penting pula untuk melahirkan empati adalah kematangan diri. Sedangkan kematangan diri akan terjadi seiring dengan pengalaman-pengalaman yang dialami dalam lamanya seseorang bekerja.

Bila sebuah tim di dalam dunia jasa dihuni oleh sebagian besar pekerja baru, dimana pengalamannya masih sedikit yang akan berakibat pada kematangan diri yang belum terbentuk dan berakibat pula kepada empati yang belum bisa dikeluarkan, kemudian berakibat pada hasil akhir service yang tidak sesuai dengan budaya service yang diharapkan perusahaannya, maka disini diperlukan seorang pimpinan atau manager yang dapat dijadikan role model.
Role model dalam dunia service berlaku sebagai katalisator yang diharapkan dapat memberikan influence sehingga meng-inspirasi para pelaku baru untuk menirunya.

Bila seorang pemimpin dalam dunia service atau manager, hanya mendikte tentang what to do dan don’t, atau berkali-kali membacakan tentang kewajiban atau peraturan kerja, hal tersebut merupakan hal basi yang bisa dibaca sendiri oleh para karyawan baru. Keberadaan mereka tidak sekedar untuk memberikan perintah, bukan mendikte, karena harapan akan perubahan tidak akan terwujud dengan dikte dan perintah.
Kesalahan terbesar bagi pimpinan service dan manager dalam bidang jasa adalah mereka menekankan kepada perintah dan bukan inspirasi kerja.

Empati tidak bisa diajarkan. Sekali lagi bahwa empati lahir dari kematangan pribadi lewat pengalaman yang telah dialami selama bekerja. Namun empati dapat ditularkan, dan inilah tugas bagi pimpinan atau manager service.

Kepandaian kemanagerialan atau teori tentang kepemipinan boleh-boleh saja dikuasai, namun hal paling penting adalah menjadikan diri sebagai role model dalam bidangnya dimana seluruh tim berinteraksi dengannya.
Untuk apakah aku ada diantara mereka?” – ini adalah pertanyaan reflektif bagi para pimpinan dan manager service. Ya mereka, para karyawan lain yang bekerja bersama anda adalah asset penting yang harus anda kelola. Tanpa mereka, misi service anda akan gagal. Anda tidak akan dapat melakukan service yang tepat tanpa mereka. Namun mereka tanpa anda, kemungkinan besar dapat melakukan misi service yang ada, walaupun agak pincang, service yang mereka lakukan akan selesai. Dengan begini, mana yang penting, anda ataukah mereka?

Mereka, para karyawan yang jumlahnya lebih banyak, yang mendukung bagian-bagian service tersebut adalah asset paling penting. Kemudian keberadaan anda sebagai pimpinan atau manager service adalah menegaskan tentang pentingnya mereka. Dalam arti lain adalah, bahwa keberadaan anda menegaskan dan memberikan arti nyata bahwa karyawan lain tersebut adalah asset penting dalam service.

Ketika paradigma anda sebagai pimpinan atau manager service anda geser (shifting paradigm) dari perintah kepada inspirasi, maka anda akan mendapatkan kekuatan yang hebat dari sahabat-sahabat service anda (istilah saya untuk karyawan lain dibawah anda).
Empati bukan lahir dari perintah, namun ia dapat tumbuh dari inspirasi. Perubahan service yang anda harapkan untuk menuju kepada pelayanan yang prima tidak akan dapat terwujud dengan perintah, namun ia dapat dilakukan dari inspirasi.

Dengan matrix yang sederhana, yaitu to be a model, to inspired, to motivated, maka langkah pertama untuk dapat memicu langkah yang cepat dalam perubahan adalah menjadi role model dalam bidang anda tersebut.
Ketika anda sebagai pimpinan atau manager service sudah menjadi role model dalam bidang anda, maka hal tersebut akan memberikan inspirasi bagi lingkungan anda. Dengan inspirasi tersebut maka akan menyuntikkan motivasi dalam setiap pelaku service yang ada.

Mulailah menjadi role model, karena para pelaku service tidak dapat diperintah, melainkan akan melakukan tindakan dengan tulus dengan adanya inspirasi yang ia terima. Dengan demikian perubahan-perubahan service yang sudah anda terapkan dan sesuai dengan budaya perusahaan anda akan mudah anda gapai.

Salam sukses!
Agung Webe

No comments: