Dunia service adalah dunia jual jasa atau pelayanan. Dalam pelayanan,
salah satu hal yang penting adalah empati. Dan salah satu hal yang penting pula
untuk melahirkan empati adalah kematangan diri. Sedangkan kematangan diri akan
terjadi seiring dengan pengalaman-pengalaman yang dialami dalam lamanya
seseorang bekerja.
Bila sebuah tim di dalam dunia jasa dihuni oleh sebagian
besar pekerja baru, dimana pengalamannya masih sedikit yang akan berakibat pada
kematangan diri yang belum terbentuk dan berakibat pula kepada empati yang
belum bisa dikeluarkan, kemudian berakibat pada hasil akhir service yang tidak
sesuai dengan budaya service yang diharapkan perusahaannya, maka disini
diperlukan seorang pimpinan atau manager yang dapat dijadikan role
model.
Role model dalam dunia service berlaku sebagai katalisator
yang diharapkan dapat memberikan influence sehingga meng-inspirasi
para pelaku baru untuk menirunya.
Bila seorang pemimpin dalam dunia service atau manager,
hanya mendikte tentang what to do dan don’t, atau berkali-kali
membacakan tentang kewajiban atau peraturan kerja, hal tersebut merupakan hal
basi yang bisa dibaca sendiri oleh para karyawan baru. Keberadaan mereka tidak
sekedar untuk memberikan perintah, bukan mendikte, karena harapan akan
perubahan tidak akan terwujud dengan dikte dan perintah.
Kesalahan terbesar bagi pimpinan service dan manager dalam
bidang jasa adalah mereka menekankan kepada perintah dan bukan
inspirasi kerja.
Empati tidak bisa diajarkan. Sekali lagi bahwa empati lahir
dari kematangan pribadi lewat pengalaman yang telah dialami selama bekerja. Namun
empati dapat ditularkan, dan inilah tugas bagi pimpinan atau manager service.
Kepandaian kemanagerialan atau teori tentang kepemipinan
boleh-boleh saja dikuasai, namun hal paling penting adalah menjadikan diri
sebagai role model dalam bidangnya dimana seluruh tim berinteraksi dengannya.
“Untuk apakah aku ada diantara mereka?” – ini adalah pertanyaan
reflektif bagi para pimpinan dan manager service. Ya mereka, para karyawan lain
yang bekerja bersama anda adalah asset penting yang harus anda
kelola. Tanpa mereka, misi service anda akan gagal. Anda tidak akan dapat
melakukan service yang tepat tanpa mereka. Namun mereka tanpa anda, kemungkinan
besar dapat melakukan misi service yang ada, walaupun agak pincang, service
yang mereka lakukan akan selesai. Dengan begini, mana yang penting, anda
ataukah mereka?
Mereka, para karyawan yang jumlahnya lebih banyak, yang
mendukung bagian-bagian service tersebut adalah asset paling penting. Kemudian keberadaan
anda sebagai pimpinan atau manager service adalah menegaskan tentang pentingnya
mereka. Dalam arti lain adalah, bahwa keberadaan anda menegaskan dan memberikan
arti nyata bahwa karyawan lain tersebut adalah asset penting dalam service.
Ketika paradigma anda sebagai pimpinan atau manager service
anda geser (shifting paradigm) dari perintah kepada inspirasi, maka anda
akan mendapatkan kekuatan yang hebat dari sahabat-sahabat service anda (istilah saya untuk karyawan lain dibawah
anda).
Empati bukan lahir dari perintah, namun ia dapat tumbuh dari
inspirasi. Perubahan service yang anda harapkan untuk menuju kepada pelayanan
yang prima tidak akan dapat terwujud dengan perintah, namun ia dapat dilakukan
dari inspirasi.
Dengan matrix yang sederhana, yaitu to be a model, to inspired, to
motivated, maka langkah pertama untuk dapat memicu langkah yang cepat
dalam perubahan adalah menjadi role model dalam bidang anda tersebut.
Ketika anda sebagai pimpinan atau manager service sudah
menjadi role model dalam bidang anda, maka hal tersebut akan memberikan
inspirasi bagi lingkungan anda. Dengan inspirasi tersebut maka akan
menyuntikkan motivasi dalam setiap pelaku service yang ada.
Mulailah menjadi role model, karena para pelaku service
tidak dapat diperintah, melainkan akan melakukan tindakan dengan tulus dengan
adanya inspirasi yang ia terima. Dengan demikian perubahan-perubahan service
yang sudah anda terapkan dan sesuai dengan budaya perusahaan anda akan mudah
anda gapai.
Salam sukses!
Agung Webe
No comments:
Post a Comment