Lihatlah ke atas langit di halaman rumah. Di atas sana
tampak bintang-bintang. Perhatikan lagi bintang-bintang yang berdekatan, ia
dinamakan gugusan bintang. Bila cuaca sangat terang, akan terlihat satu bintang
dengan sinar yang terang dan lebih besar dari lainnya, itulah planet Mars,
planet yang terdekat dengan Bumi.
Bila kita tembus lagi bintang-bintang tersebut, kita di
planet Bumi ini terdapat dalam satu orbit mengelilingi Matahari bersama
planet-planet lainnya. Dan inilah yang kita kenal dengan system tata surya
kita.
System tata surya kita berada dalam satu Galaxy yang bernama
Bima Sakti. Artinya galaxy Bima Sakti ini dihuni oleh banyak system tata surya
yang belum kita kenal. Dan kita mengenal bahwa hanya Bumilah planet yang dapat
dihuni oleh kehidupan seperti kita sekarang.
Yang lupa definisi Galaxy, Galaxy adalah (saya ambil dari Wikipedia) sebuah sistem
yang terikat oleh gaya gravitasi
yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara
lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium
antar bintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal
dengan materi gelap.
Bila kita keluar dari Galaxy Bima Sakti, ternyata ditemukan
beberapa Galaxy lagi. Dan kemungkinan di dalam masing-masing Galaxy terdapat
beberapa system tata surya. Di alam semesta kita, telah ditemukan 100 miliar
Galaxy yang teramati.
100 miliar Galaxy!
Gila, banyak banget ya di alam semesta kita ini ada 100
miliar Galaxy. Dan di Galaxy Bima Sakti sendiri diperkirakan mencapai 160
miliar planet. Wow! Di system tata surya kita hanya mengenal 8 planet yang
mengelilingi Matahari, dan ternyata keluar dari tata surya kita dan masuk dalam
Galaxy kita yaitu Bima Sakti terdapat 160 miliar planet!
160 miliar planet itu baru yang terdapat di Galaxy Bima
Sakti, bagaimana dengan planet-planet yang terdapat di Galaxy lainnya di alam
semesta kita ini? Kalau kita sederhanakan, setiap galaxy terdapat 160 miliar
planet dan jumlah galaxy adalah 100 miliar, maka kira-kira jumlah planet di
alam semesta kita adalah 16.000 miliar!
Dengan jumlah 16.000 miliar planet itu, kita masih ‘ngotot’
bahwa kehidupan seperti kita saat ini hanya terdapat di planet Bumi saja?
Alam semesta yang bisa kita teliti dan masuk dalam criteria
alam semesta kita mempunyai 100 miliar Galaxy. Bila kita keluar dari system
galaxy di alam semesta kita, maka kita akan keluar dari apa yang sekarang kita
namakan alam semesta kita dan masuk dalam alam semesta yang lain.
Artinya, alam semesta juga tidak tunggal.
Bagaimana bila ternyata terdapat jutaan alam semesta? Dimana
setiap alam semesta mempunyai miliaran Galaxy dan setiap Galaxy mempunyai miliaran
planet?
Setiap alam semesta mempunyai system kehidupan, seperti yang
kita kenal di alam semesta kita saat ini dimana kita mengenal 7 law
of universe. Ada 7 hukum alam semesta di system alam semesta kita. Dan
7 law of universe ini hanya berlaku di alam semesta kita yang mempunyai 100
miliar galaxy dan 16.000 miliar planet!
Bila alam semesta ini tidak tunggal, maka alam semesta kita
berdampingan dengan alam semesta lainnya yang jumlahnya belum diketahui oleh
para ilmuwan, namun mungkin saja sudah diketahui oleh para guru kehidupan.
Dalam jumlah alam semesta yang banyak dan setiap alam semesta mempunyai aturan
main sendiri, maka sangat mungkin sekali bahwa kehidupan seperti kita sekarang
juga terdapat di alam semesta di luar alam semesta kita.
Dengan begitu kehidupan bisa saja sedang berjalan secara parallel!
Apa yang dibungkus oleh agama mengenai alam setelah kematian
dengan nama-nama yang spesifik, bisa jadi itu adalah metafora dari alam semesta
lain dimana kehidupan juga sedang berjalan.
Bila kehidupan parallel sedang berjalan, maka dimanakah
ujung dari perjalanan kehidupan ini? Tentu saja sangat jauh dan bukan sekedar
apa yang dinamakan surga atau neraka. Svarga atau Naraka bisa jadi adalah
nama salah satu planet di salah satu alam semesta di luar alam semesta kita.
Dan ada juga alam semesta yang merupakan alam ‘transit’ dimana kehidupan bisa
memilih untuk melanjutkan kemana. Tempat transit tersebut biasa disebut dengan
nama Barzah atau Bardo.
Kehidupan, artinya bisa meloncat setelah apa yang dinamakan
kematian di alam semesta kita, dan memilih untuk singgah di salah satu alam
semesta pilihannya, dan nanti selanjutnya melanjutkan untuk melewati semua alam
semesta yang ada. Dan masuk ke alam di luar alam semesta yang ada.
Planet Bumi dengan system gravitasi yang ada memang membuat
kehidupan yang singgah menjadi ‘amnesia’ akan asal usulnya. Kekuatan
dahsyat yang dipunyai terlupakan, dan ia bermula lagi menjadi tidak tahu
apa-apa untuk belajar berkembang biak.
Beberapa ‘pribadi tinggi’ yang cerdas yang bisa
dengan sengaja melintasi alam semesta dan singgah dimanapun planet yang ia
harapkan, sering turun ke Bumi untuk mengingatkan kehidupan akan sebuah
kekuatan dahsyat yang dipunyai untuk menghadapi kehidupannya. Namun tentu saja,
karena ini adalah arena permainan, maka ‘pribadi
tinggi’ itu juga mempunyai dua kubu yaitu kubu putih dan kubu
hitam. Dan Bumi yang mempunyai atmosfer serta gaya gravitasi yang
mendukung untuk menggelar permainan menjadi arena yang menarik untuk sebuah
laboratorium!
Ketertarikan akan materialisasi menjadi ciri utama
kehidupan dengan grativasi seperti Bumi. Dan walaupun itu adalah sebuah jerat
untuk kemelekatan dengan kehidupan sekarang, itupun dicetuskan oleh ‘pribadi
tinggi’ yang turun ke planet Bumi. Mereka membongkar rahasia-rahasia
materialisasi melalui kekuatan pikiran yang sangat biasa sekali dilakukan di
alam semesat di luar alam semesat kita saat ini.
Bila ini dilakukan di luar alam semesta dengan planet yang
tidak mempunyai kekuatan gravitasi seperti di Planet Bumi, mungkin hal tersebut
tidak menjadi kemelekatan. Yang menjadi masalah adalah dengan system gravitasi
planet Bumi, mewujudkan angan-angan dengan metode kekuatan pikiran adalah hal
yang menarik sekali!
Loncatan kehidupan bisa sangat mungkin terjadi. Saat kematian
fisik tiba, beberapa ‘pribadi tinggi’
yang datang dari alam semesta lainnya akan menghampiri dan menawarkan
pengetahuan untuk peta perjalanan setelah tidak menggunakan tubuh fisik lagi.
Hal ini terjadi karena sepanjang hidupnya dengan fisik, manusia tidak belajar
perjalanannya setelah kematiannya. Banyak yang mempercayai dogma setelah
kematian seperti keyakinannya semasa hidup, padahal yang disampaikan semuanya
adalah metafora yang perlu dikaji ulang. Para ‘pribadi tinggi’ yang turun
menyampaikan sesuatu tentu saja disesuaikan bahasa dengan jamannya.
Pada saat kelahiran, itulah terciptanya tempat bagi loncatan
kehidupan dari alam semesta di luar alam semesta kita untuk menikmati permainan
di planet penuh gravitasi ini. Dan kabarnya planet Bumi adalah tempat
terfavorit untuk singgah dan bermain-main!
Saya ulangi kabar ini: Dan kabarnya planet Bumi adalah tempat
terfavorit untuk singgah dan bermain-main!
Masalahnya adalah gravitasi yang ada di planet Bumi ini
menjadikan amnesia! Sehingga setiap kehidupan yang muncul perlu belajar keras
untuk mengingat dirinya kembali dan mengingat kemana ia akan menuju setelah
persinggahan untuk permainan ini.
Malam ini sangat terang untuk memandang bintang-bintang di
atas langit sana. Mitos tentang universe ini datang untuk anda, dikabarkan dari
kehidupan yang sama dan parallel dengan waktu anda saat ini.
Atau mungkin salah satu teman anda adalah makhluk dari alam
semesta di luar alam semesta kita. Cermati tutur katanya, isi bicaranya.
Biasanya mereka punya pandangan sangat jauh ke depan karena mereka memang
mengetahuinya dan mereka tidak ‘terjerat’ dengan aneka permainan
yang ada di Planet Bumi ini.
Karena banyak kehidupan mengalami amnesia di planet Bumi
ini, hanya mereka yang ‘turun’ dari alam semesta di luar
alam semesta kita yang akan mengenali satu dan lainnya, karena mereka punya
tanda untuk saling mengenali.
No comments:
Post a Comment