Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Wednesday, April 25, 2012

Dia dan dia

Pada waktu semua belum berawal, yang pertama ada adalah Dia (saya tulis dengan D huruf besar)
Karena sepi, tidak ada teman, tidak ada cumbuan, tidak ada sandiwara, tidak ada eksistensi, maka Dia mempunyai pikiran untuk meramaikan awal yang belum ada apa-apa menjadi ramai dengan cerita.
Untuk itulah kemudian Dia menciptakan dia (saya tulis dengan d huruf kecil)

dia yang baru saja ada ini masih dungu. Tidak bisa apa-apa, tidak kreatif, tidak punya inisiatif. Seperti kerbau yang dicocok hidungnya, dia baru berjalan dan bergerak setelah ada perintah. Alam raya memang menjadi berwarna setelah Dia menciptakan dia. Ada pelangi, ada suara, ada nada dan simphoni yang dinyanyikan.
Yang menjadikan lebih berwarna memang kemudian ada cumbuan, ada erangan, ada pelukan, ada peluh yang keluar, ada puncak yang didaki bersama.
Warna itu menjadi lukisan abstrak yang indah dalam erat kejang dan rintihan lega setiap pencapaian akan kenikmatan yang sangat dalam. Lebih indah ketika didengarkan hembusan nafas dekat telinga sehingga memicu gerakan liar yang tak bisa dikendalikan.

Ada godaan yang sengaja disentuhkan melalui nafas yang memburu.
Ada suara yang sengaja didengarkan lebih keras seperti serigala yang melolong
Ada gerakan yang sepertinya ingin dikendalikan namun tak terkendalikan karena memang dibiarkan nikmat bila tanpa kendali.
Ada puas setelah pencapaian lunglai dalam dekap erat yang seakan ingin diulangi lagi sampai lelah.

Dia berwarna dengan adanya dia.
Namun Dia ingin menjadikan dia lebih agresif, lebih kreatif, dan lebih bisa dibanggakan bagi cerita kehidupan nantinya.
dia memang akan bisa bekerja keras, bisa kreatif, bisa dibanggakan, bila dia dikatakan sebagai yang pertama yang ada. Karena Dia menginginkan cerita yang sangat berwarna bagi kehidupan yang berjalan, akhirnya dibuatlah sebuah cerita yang disampaikan Dia kepada dia.

Pada sebuah malam Dia menceritakan cerita kepada dia yang dianggapnya sebagai sebuah rahasia.
“Aku akan menyampaikan rahasia padamu, bahwa kamulah yang pertama ada. Aku hanya menemanimu setelah kamu ada”
Dengan cerita rahasia tersebut, seperti ledakan yang selama ini digembar-gemborkan dalam sebuah penemuan yang bombastis, Big Beng! Dentuman itu terjadi di telinga dia. Telinga dia mendengar ledakan yang memang meledakkan seluruh potensi yang ada dalam diri dia, yang menyebabkan dia bangkit dan menjadi di depan atas segala sesuatunya.
dia kini mau bekerja keras, mau kreatif, mau bertanggung jawab, menguasai segala hal, dan mau bertindak sebagaimana dia yang banyak ada sekarang ini.

Sampai saat ini Dia tetap menyimpan rahasia tersebut, karena dia hanya menjadi tampak lebih kuat apabila rahasia itu tidak dibongkar. Dia memilih menyimpan rahasia ini demi berlangsungnya cerita indah yang bergulir dalam kehidupan.
Dia menginginkan cakarnya yang lebih kuat, menginginkan pencapaian yang sering dinikmati, menginginkan suara desah dan erangan yang terdengar dekat telinga, walaupun itu semua adalah fatamorgana dari sebuah rahasia yang disimpan.

Suatu masa, di saat populasi terjadi semakin banyak karena pencapaian klimaks yang tiada batas, seorang perempuan pada abad baru bertanya kepada Dia
“Wahai Dia, adakah sebuah rahasia tentang penciptaan semua ini? Siapa yang lebih dulu ada ya Dia?”
Dijawab oleh Dia dengan suara lirih, “Sssssssssttttt ini rahasia sesama perempuan

Salam Miracle!
Agung Webe

No comments: