Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Monday, April 2, 2012

DENDAM POSITIF


Sebuah cerita dari seorang anak muda (saat itu)
Anak muda itu memulai pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Ia berada di sebuah perusahaan dengan lingkungan yang sangat kental dengan ‘senioritas’. Artinya, senior adalah makhluk paling pintar, tidak pernah salah, dan senior selalu diprioritaskan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Sifatnya yang agak pendiam menolong dirinya dari pengaruh-pengaruh senior yang saat itu tidak merangsang sebuah kemajuan. Kemapanan dan kenyamanan yang dirasakan oleh lingkungan dan juga senior-seniornya, membuat sebuah ‘mental block’ dan juga banyak ‘self sabotage’ dalam menjalankan sebuah perubahan, terutama perubahan kehidupan.
Satu tindakan anak muda tersebut yang membawa dia ke dalam sebuah tujuan baru dan menghindarkan dari lingkungan seniornya yang selalu ingin nyaman adalah koleksi dan baca buku! Dimanapun ia berada, baik itu di Indonesia maupun di luar negeri yang dituju pertama kali adalah toko buku dan perpustakaan terlengkap di kota tersebut. Koleksi buku-buku anak muda tersebut bisa dikatakan menjadi perpustakaan kecil ditempat kosnya. Ya, ia tinggal memulai kehidupannya di Jakarta dengan kos sederhana di wilayah timur Jakarta.
Pengaruh positif dari buku bacannya, sehingga anak muda tersebut mempunyai filosofi bahwa ‘ketika ada rasa nyaman maka itu pertanda bahwa seseorang berhenti berkembang’. Untuk itu maka ia mencoba untuk mendaftarkan diri menjadi seorang instruktur di perusahaannya. Walaupun anak muda tersebut masih dibilang Junior, namun ia membuat surat pengajuan diri untuk posisi baru, yaitu seorang instruktur di lembaga perusahaannya.
Namun sebuah jawaban yang menampar dirinya didengar dengan sangat keras, bahwa Junior tidak bisa menempati posisi tersebut. Menyadari bahwa memang ‘senioritas’ sangat kental di perusahaannya, maka ia kembali dan menunggu saatnya tiba yaitu saat ia nanti sudah diposisikan sebagai senior. Kemudian anak muda tersebut kembali mengajukan surat permohonan yang sama di tahun berikutnya ketika ia sudah menjadi setingkat lebih tinggi dari Junior, yaitu Senior Karyawan.
Tetapi jawaban yang yang tidak menyenangkan kembali terdengar, bahwa posisi tersebut hanya tersedia bagi para manager!

Anak muda tersebut kembali merenung dan mengingat seluruh filosofi yang pernah ia dapatkan dari buku bacaannya. Suatu hari sebuah insight ia dapatkan dengan pengalaman yang bagi dirinya saat itu adalah menyakitkan. Sebuah kalimat yang mencerahkan baginya adalah, “Tuhan akan membawa kamu disebuah tempat dimana Tuhan mempunyai caranya tersendiri
Kemudian anak muda tersebut merumuskan ‘dendam’ terhadap orang-orang yang menolaknya hanya karena ia Junior dan dianggap masih muda sebagai dendam positif! Dendam positif ia bangun untuk menemukan jalan, dari mana saya akan mulai?
“Saya akan buktikan kepada kalian bahwa suatu saat nama saya akan muncul di perusahaan-perusahaan besar, bahkan di seluruh Indonesia!”

Dari mana anak muda itu memulai? Ia berpikir saat itu, darimana orang-orang akan mengenal pikirannya kalau bukan dari buku? Darimana orang-orang akan merasakan manfaat yang lebih luas kalau bukan berbagi dari buku? Akhirnya ia berusaha keras untuk sharing lewat buku. Buku yang kedua dari anak muda tersebut membawanya kepada radio Smart Fm yang saat itu merencanakan sebuah Training dari buku tersebut. Sebuah kesempatan yang tentu saja tidak akan disia-siakan oleh anak muda tersebut.
Yang perlu dicermati adalah ‘dendam positif’ yang dibangunnya. Dendam positif bukanlah sebuah perasaan benci dan menghindari lingkungan yang menciptakan dendam tersebut. Dendam positif adalah sebuah ‘triger’ untuk meloncat lebih jauh. Dan dendam positif selalu membawa pesan pembelajaran, bahwa kreatifitas dan inovasi itu tidak bisa dibatasi atau dibonsai.

Dari acara yang digelar oleh radio Smart Fm tersebut, akhirnya anak muda tersebut masuk dalam dunia Training dan pelatihan corporate perusahaan. Seperti bola salju yang sudah digulingkan, ia berputar semakin besar dan selalu semakin besar!
Dengan keyakinan penuh bahwa ‘Pikiran masa lalu membawa pada situasi masa kini, dan pikiran masa kini akan membawa kepada situasi masa depan’ maka dendam positif itu dibangun!
Pikiran anak muda tersebut saat itu adalah, untuk mengubah masa depan adalah dengan mengubah pikiran saat ini! Mulai memikirkan, mulai merencanakan, dan mulai untuk bertindak!
Dendam positif tersebut telah meloncatkan dirinya ratusan langkah ke depan dari orang-orang yang dulu meremehkannya. Ia tidak tenggelam dalam perasaan kecewa akan lingkungannya, namun ia berani bangkit dan bertindak!
Dari seorang anak muda yang dianggap Junior di perusahaannya saat itu, akhirnya ia bisa menembus pasar training corporate perusahaan seperti Bank Indonesia, Kementrian Keuangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pajak, Askes, Jawa Pos Group, Garuda Indonesia, Holcim, dll
Kemudian pemikirannya sering muncul sebagai talkshow inspiratif di berbagai stasiun Radio di Indonesia, dan juga dimuat di berbagai media cetak di seluruh Indonesia.
Buku-bukunya yang menginspirasi dan berhasil memberikan wawasan baru untuk berubah kearah kehidupan yang lebih baik telah mencapai 15 buku dan tersebar di seluruh toko buku di Indonesia.
Kini anak muda tersebut banyak orang memanggilnya dengan nama Agung Webe

No comments: