Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Tuesday, July 29, 2014

Idul Fitri bukan hari memaafkan

lets Celebrate!
Selamat 'merayakan' hari Raya Idul Fitri

Setiap hari dapat menjadi perayaan, dan perayaan Idul Fitri dapat menjadi 'triger' agar kita dapat membawa nuansa perayaan setiap harinya. Bukan hanya setahun sekali, namun setiap hari adalah perayaan tentang hidup itu sendiri.

Meminta maaf, mohon maaf dengan broadcast yang besar-besaran di hampir seluruh sosmed, sms dan bb, semoga bukan menjadi kegiatan 'formalitas' hanya karena ini adalah hari Lebaran.
Tentu saja tindakan tersebut merupakan tindakan yang baik. Apapun itu, kegiatan meminta maaf merupakan kebaikan.

Dan kita tahu bahwa meminta maaf bukan ditunggu dalam setahun sekali, namun setiap hari, bahkan setiap detik kita selayaknya sudah memaafkan walaupun tidak diminta atas apapun yang terjadi. Terutama memaafkan diri sendiri.

Saya jadi teringat tentang makna dan arti dari kalimat: Minal 'Aidin wal-Faizin yang ternyata bukan Mohon Maaf Lahir dan Batin. (anda bisa googling di wikipedia tentang ini)
Namun ternyata banyak yang ikut-ikutan dan tidak memahami maknanya, kemudian hanya latah mengucapkan Minal Aidin wal-Faizin yang diartikan sebagai mohon maaf lahir dan batin.

Ucapan Minal Aidin wal-Faizin mempunyai makna istimewa, yaitu secara umum diterjemahkan menjadi, "Semoga kita semua tergolong orang yang kembali (ke fitrah) dan berhasil (dalam latihan menahan diri)"
Pada saat mengucapkannya kita sedang mendoakan, mem-vibrasikan, dan ber-visualiasi bahwa orang yang kita ucapakan tergolong orang yang kembali dan berhasil menuju fitrah mulia.

Istimewa bukan?

Jadi sebenarnya kalimat Minal Aidin wal-Faizin dapat diucapkan kapan saja pada saat kita mendoakan seseorang menuju kemuliaan (bukan mohon maaf lahir dan batin), sedangkan mohon maaf lahir dan batin sudah tentu menjadi sikap setiap saat dan setiap langkah kita (bukan hanya pada saat Idul Fitri)

kemudian kalimat Taqabbalallahu minna wa minkum (anda bisa googling juga di wikipedia) yang secara umum diucapkan untuk membalas kalimat atau meneruskan kelimat Minal Aidin wal-Faizin. Apa makna kalimat Taqabbalallahu minna wa minkum?

secara umum artinya adalah "Semoga Allah menerima amal kami dan kalian" .

Esensi perayaan atau merayakan hidup merupakan makna yang istimewa dari perayaan Idul Fitri ini. Kemudian disana kita saling mendoakan:
- Minal Aidin wal-Faizin - "Semoga kita semua tergolong orang yang kembali (ke fitrah) dan berhasil (dalam latihan menahan diri)"
- Taqabbalallahu minna wa minkum - "Semoga Allah menerima amal kami dan kalian"

Menyadari makna-makna istimewa tersebut, mari kita jadikan perayaan Idul Fitri kali ini menjadi hari yang luar biasa yang akan membawa perubahan dalam kehidupan menjadi lebih baik dan lebih berkembang dalam kemuliaan.

Rahayu
Selamat merayakan kehidupan anda!

No comments: