Nama lengkapnya Alexander Hutabarat, telah bekerja di Garuda Indonesia selama 29 tahun dengan jabatan saat ini Flight Service Manager.
Sebagai sosok yang percaya diri, tegas, lugas, namun tetap santai dan fun, Alex mengedepankan filosofi kepeminpinan: ‘I am not your bos, I am the helper.’
Melihat bahwa ada sisi yang kadang belum bisa dipahami oleh orang lain, padahal bagi Alex ia hanya ingin mengembalikan segala sesuatu kepada aturan yang benar, saya tertarik untuk berbincang kepadanya lebih dalam tentang service, hidup, leadership, dan harapan.
Filosofi anda sangat bagus, ‘I am not your bos, I am the helper.’ Bisa anda jelaskan lebih rinci?
Saya sebagai manager hanya pengelola, saya bukan bos karena saya masih di bawah bos di atas saya. Ibaratnya saya ini pelukis dan akan melukis dengan pencil-pencil warna. Teman-teman yang bekerja bersama saya ini adalah pencil-pencil tersebut. Apabila saya meraut pencil kurang bagus maka hasil lukisan saya juga nggak bagus. Lukisan saya menjadi bagus karena warna dari pencil-pencil tadi.
Dengan filosofi diatas, tentunya didorong oleh motto hidup. Apa motto hidup anda?
Motto hidup saya adalah Jadilah satu lilin kecil dalam kegelapan. Menjadi lilin kecil dalam kegelapan akan berguna untuk menerangi sekitar. Saya tidak melakukan hal yang tinggi, yang saya lakukan adalah melakukan hal-hal kecil yang nantinya akan menjadi kekuatan untuk membentuk ekosistem.
Apakah dalam menegur orang lain, banyak yang salah paham dengan sikap anda?
Ya, banyak yang salah paham dengan hal tersebut. Padahal saya menyadari bahwa semua telah dewasa, yang saya sentuh dan yang saya tegur adalah untuk merapikan outcome bukan menegur pribadinya.
Bahkan saya pernah menerima pesan yang mengatakan bahwa saya ini baik tapi lebay.
Saya sadar bahwa dengan sikap tersebut saya dicap sebagai lebay, tapi no problem. Perubahan tidak selalu disukai oleh orang lain. Tapi perubahan tetap harus dijalankan. Paradigma lama yang menjadikan kita berada di comfort zone harus di bongkar dengan paragdima baru, yaitu dalam SERVICE kita harus menjemput bola dengan mempunyai sensitivitas terhadap kualitas.
Apa yang bisa anda lakukan untuk menuju kepada paradigm baru tersebut?
Saya selalu mengajak untuk ngobrol dan diskusi tentang improvement, saya buat kelompok diskusi kecil ( walau saya sadar banyak yang tidak suka dengan ini ). Saya ajak mereka tidak lagi berpikir sebagai pegawai tapi sebagai entrepreneur service. Artinya dia harus tahu bagaimana mengcreate bisnis, dan memandang pelanggan bukan object tapi asset.
Apakah anda bangga dengan pekerjaan anda?
Sangat bangga! Saya bisa traveling ke seluruh dunia, mengenal berbagai macam culture secara nyata, saya jadi mudah berkomunikasi, saya jadi punya perbendaharaan cerita yang banyak, ruang saya jadi lebih luas. Saya jadi menyadari bahwa service adalah perubahan, berubah terus dan kita harus punya sensitivitas terhadap tamu.
Bagaimana anda mengelola motivasi bagi diri anda sendiri?
Saya suka membaca. Saya membaca blog-blog motivasi, saya membaca buku, dan tidak terlepas saya membaca tulisan-tulisan Agung Webe. Buku-buku tersebut memperkaya khasanah saya untuk melengkapi tools saya dalam bekerja.
Kalau bicara tentang kelemahan, atau fefleksi terhadap diri sendiri. Apa yang harus anda tingkatkan untuk diri anda sendiri?
Saya orangnya spontan dan lugas, mungkin inilah yang harus saya kurangi. Kadang dalam berkata saya spontan dan lugas, dan ternyata tidak setiap orang menerima dengan positif. Saya ini juga seorang seniman ( main gitar dan bermusik ), jadi saya sadar kalo saya ini moody yaitu kadang-kadang tergantung mood atau suasana.
Terakhir, apa yang ingin anda sampaikan untuk kemajuan service?
Saya ingin semua menyadari bahwa kita semua perlu improvement. Jangan pernah berhenti berubah, jangan pernah berhenti pada paradigm lama. Jangan pernah berhenti belajar. Dan jangan malu belajar kepada Yunior kita sekalipun kalau memang dia mempunyai kemampuan lebih dan wawasan yang lebih.
Terimakasih Alex De Guitarra! Semoga pemikiran ini dapat menjadi percikan-percikan lilin kecil dalam kegelapan, walaupun kita sadar bahwa kita tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak, namun ketulusan kita untuk berbagi dan kesungguhan kita untuk menjadikan lingkungan kita maju akan menuai hasil nantinya.
Salam sukses!
Agung Webe – coaching & consulting, self empowerment
No comments:
Post a Comment