Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Wednesday, September 28, 2011

MENGAPA MANAGER PERLU BELAJAR HYPNOSIS?

Hypnosis? Wah, kalo begitu nanti para manager dapat melakukan pertunjukkan seperti di televisi?
Hypnosis adalah komunikasi persuasive, dimana teknik yang digunakan adalah penerapan sugesti dengan alasan yang diajukan mudah diterima oleh pikiran lawan bicara.
Seorang Manager yang bertugas mengatur sebuah pola kerja para pelaksana, memberikan masukan tentang kinerja seseorang, memerintahkan, dan memberlakukan sebuah larangan, sudah tentu akan sangat dekat sekali dengan komunikasi.
Bagaimana jadinya bila seorang manager tidak atau kurang mampu dalam berkomunikasi? Tentu saja semua unit dibawahnya atau para pelaksana yang ada di bawah komandonya akan menjadi berantakan dengan pola kerja ‘semau gue’

Terlebih dalam menjalankan sebuah ide tentang perubahan. Perubahan yang digulirkan tentu saja tidak dapat diperintahkan. Apabila perubahan merupakan sebuah perintah, maka sebagian besar dari pelaksana akan menolak. Mengapa menolak? Karena mereka belum tahu akan berubah kemana, akan menjadi apa dalam perubahan itu, dan apa keuntungan dalam perubahan.
Seorang manager yang dapat menjual dirinya lewat kemampuan komunikasi persuasive-nya, maka ide tentang perubahan tersebut dapat dibungkus dalam langkah yang sangat persuasive sehingga para pelaksana di bawahnya akan membeli dari ide tersebut.

Jadi, hypnosis bukanlah melakukan pertunjukkan seperti di televisi yang sering dilihat! Hypnosis yang dipahami sebagai kemampuan komunikasi persuasive mempunyai keuntungan dan manfaat yang lebih besar bila diterapkan dalam hal-hal pemberdayaan pekerjaan.

Lebih jauh lagi, komunikasi persuasive ini dapat digunakan untuk menggali potensi anak buah, menemukan kekuatan dalam hambatan kerja. Yang jelas, lewat komunikasi ini akan tercipta hubungan yang hangat, sehingga tercipta motivasi dalam tim dan lingkungan kerja.

Contoh pentingnya kemampuan hypnosis yang harus dimiliki oleh manager adalah, ketika sang manager mengumpulkan anak buah dan akan memimpin meeting atau short briefing, maka dia dapat menciptakan kondisi penuh motivasi dalam setiap pribadi anak buahnya.
Saya akan berikan contoh dan dapat anda terapkan dalam setiap meeting anda, dan dapat anda improvisasi sendiri.
1. Gunakanlah bahasa dengan kalimat positif dan jauhkan dari kalimat Tanya. Contoh kalimat Tanya adalah, “Apa kabar hari ini?”, “Bagaimana kondisi pagi ini?”
Gunakan kalimat positif yang merupakan sugesti, contoh: “Selamat pagi, saya yakin pagi ini anda semua dalam kondisi prima dan bahagia, hal itu terlihat dari pancaran mata anda”
2. Jangan langsung pada poin pembicaraan. Berikan cerita pendek atau metafora yang mengarahkan pikiran anak buah kepada poin yang akan dibicarakan
3. Buat kondisi hati anda sendiri dalam keadaan ceria dan semangat, karena ini akan menular kepada orang di sekeliling anda
4. Tutup meeting dengan membuat ‘kunci’, yaitu meyakinkan anak buah akan keberhasilan dan kemampuan istimewa mereka. “Terimakasih banyak, saya sekarang semakin yakin akan kemampuan luar biasa anda semua yang membawa kemajuan bagi perusahaan dan anda sendiri tentu saja.”

Berbicara dengan kalimat positif dan bukan dengan kalimat Tanya adalah memberikan sugesti kepada pikiran bahwa pikiran sedang diarahkan untuk menjadi seperti apa yang disugestikan. Memberikan kepercayaan adalah langkah awal supaya sugesti tersebut mudah diterima dan menjadi sebuah program dalam pikiran.

Dan tentu saja, saat ini anda sebagai seorang manager akan memutuskan bahwa ‘tidak ada alasan bagi manager untuk tidak belajar Hypnosis’

Salam mulia penuh cahaya!
Agung Webe

No comments: