Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Wednesday, September 24, 2014

KAPAN ANDA HARUS RESIGN DARI PEKERJAAN ANDA?

Bosan kerja lalu resign?
Inilah fenomena yang banyak terjadi saat karyawan galau dalam sikap untuk terus bekerja atau memilih keluar dari pekerjaannya. Apabila tidak hati-hati dan hanya didasarkan atas emosi sesaat karena merasa putus asa dengan perusahaan, merasa kecewa dengan perusahaan, maka sangat mungkin sekali anda akan kecewa setelahnya!

Resign dari pekerjaan bukan hanya didasarkan atas suka atau tidak suka. Mungkin saja ini dapat terjadi (suka dan tidak suka) dengan kondisi-kondisi khusus, seperti misalnya anda masih hidup sendiri, tidak ada tanggungan keluarga, masih tinggal di rumah kost. Kondisi mudah seperti ini dimana anda hanya menanggung diri anda sendiri, merupakan kesempatan yang sangat luas untuk berganti-ganti pekerjaan sesuka anda.
Namun saat anda sudah punya keluarga, maka pertimbangan istri, anak, rumah, atau cicilan-cicilan lainnya perlu dengan matang dipertimbangkan. Apalagi anda resign hanya kemudian untuk mencoba sebuah usaha!

Resign adalah bukan coba-coba. Anda perlu memikirkan secara matang langkah selanjutnya untuk membuat recovery dari pemenuhan kebutuhan keluarga anda. Bila usaha yang anda lakukan baru anda coba lakukan setelah anda resign, maka anda sedang menjadi manusia bodoh yang menghancurkan hidup anda sendiri.
Seharusnya bila anda memang mempersiapkan sebuah usaha yang menjadi tumpuan anda setelah resign, maka usaha tersebut harus sudah anda persiapkan paling tidak 5 tahun sebelumnya. Mengapa demikian? Karena anda dapat mengukur bagaimana jalannya usaha anda, keuntungan dan kerugiannya dan terpenuhinya kebutuhan pokok anda dari hasil usaha sebagai ganti gaji tetap anda sebelumnya.

Apakah resign tidak disarankan? Oh jelas disarankan dengan kondisi-kondisi yang memang memungkinkan untuk segera resign, antara lain:
1.      Anda terancam keselamatannya baik oleh teman kerja ataupun kondisi perusahaan. Dalam hal ini anda harus cepat-cepat menyingkir dari perusahaan anda. Contohnya adalah setelah bekerja ternyata anda baru tahu bahwa perusahaan anda adalah perusahaan penipu yang memungkinkan nantinya karyawannya terjebak oleh urusan hukum.
2.      Anda mengalami pelecehan baik itu harga diri maupun seksual di dalam perusahaan anda.
3.      Anda mengalami tekanan yang berlebihan tentang suku, agama, dan etnis yang tidak dapat ditolerir.

Selain hal tersebut, resign merupakan hal yang perlu anda persiapkan sehingga pengunduran diri anda bukan KARENA, namun AKIBAT. Apa itu karena dan apa itu akibat?
Jangan jadikan resign anda karena:
Karena bosan, karena gaji kecil, karena jabatan tidak naik, karena kerja tidak enak, karena kerja keras, dan karena- karena lainnya.
Jadikan resign anda adalah akibat:
Akibat usaha saya maju maka saya resign, akibat dapat pekerjaan baru maka resign, akibat saya menjadi bisnis owner maka saya resign, akibat saya menjadi professional maka saya resign, dan sederet akibat-akibat lainnya.

Sekali lagi, mereka yang secara emosi melakukan resign dan akhirnya terpuruk kehidupannya adalah mereka yang sedang memulai mencoba membuka usaha saat mereka resign. Untuk itu persiapkan usaha anda tahun-tahun di belakang sebelum memutuskan untuk resign. Ukurlah kemampuan usaha anda tersebut dan hitung pengeluaran kebutuhan pokok yang dapat anda penuhi dengan hasil usaha tersebut.

Sukses untuk anda!


No comments: