Saya memanggilnya Dina. Ketika ia bercerita kepada saya,
saat ini umurnya 37 tahun, punya suami dan satu orang anak. Suaminya berumur 40
tahun termasuk gagah dan juga nggak malu-maluin kalo ‘ditenteng’ jalan.
Dina mempunyai pekerjaan tetap, begitu pula suaminya. Artinya
mereka punya penghasilan yang termasuk mapan untuk menjalankan kehidupan
keluarganya. Dina termasuk wanita yang setia menjaga cinta keluarganya. Dalam kamus
hidupnya, cinta Dina hanya untuk suaminya dan sama sekali tidak berpikir untuk
singgah ke pelukan pria lain.
Di perusahaan suami Dina, ada seorang komisaris yang
berpengaruh dan dia akrab dengan suami Dina. Sang komisaris yang sering
dipanggil om Dedi yang berumur 63 tahun akrab dengan suami Dina dan sering
mengajak suami Dina untuk ngobrol ngopi-ngopi. Dalam obrolan santai disertai
minum kopi ini sesekali Dina menemani mereka.
Om Dedi akhirnya tidak hanya akrab dengan suami Dina, namun
juga akrab dengan Dina juga. Hubungan om Dedy yang berumur 63 tahun dengan
suami Dina yang berumur 40 tahun dan Dina yang berumur 37 tahun memang layaknya
bapak dan anak-anaknya. Om Dedi sangat mengayomi dan melindungi mereka. Tentu saja om Dedy yang berumur 63 tahun ini
sudah mempunyai anak dan sudah mempunyai cucu.
Om Dedy kini sudah bukan merupakan orang asing lagi bagi
Dina, yang akhirnya Dina sendiri akrab seperti ayahnya sendiri. Dina mulai
terbiasa bertemu dengan om Dedy tanpa ditemani suaminya. Pertemuan itu
berlangsung semakin sering dan memang dibuat sangat wajar tanpa
sembunyi-sembunyi.
Dina bilang kepada saya, “mas Webe, saya sayang sama om
Dedy. Entah kenapa rasa sayang saya ke
om Dedy lebih dalam daripada rasa sayang saya kepada suami saya. Saya mulai
sering kangen sama om Dedy. Dan begitu pula Om Dedy.”
Dina yang berusia 37 tahun mulai mempunyai rasa sayang
kepada Om Dedy yang berusia 63 tahun.
Om Dedy juga menunjukkan rasa sayangnya kepada Dina. Ia mulai
memberikan materi-materi berupa hadiah-hadiah, walupun itu selalu dengan alasan
diberikan kepada suami Dina. Rasa sayang Dina semakin dalam, begitu juga om Dedy.
“Mas Webe, saya juga akhirnya melakukan sex dengan om Dedy”,
begitu kata Dina kepada saya.
“Saya lakukan itu karena saya sangat sayang melebihi suami
saya sendiri. Saya sadar bahwa dia sudah berumur 63 tahun. Sudah kakek. Tapi saya
sayang sekali sama dia. Dan mas Webe, dengan dia saya bisa mencapai orgasme
yang sebelumnya bila itu saya lakukan sama suami, saya tidak pernah mencapainya. Saya sudah
menikah dengan suami saya selama 12 tahun, dan selama itu sex yang kami lakukan
tidak seperti rasa sex ini. Ini benar-benar dengan perasaan yang dalam.”
Saya bertanya, “Apakah om Dedy mempunyai rasa yang sama?”
“Ya. Dia bilang begitu. Bahwa dia menemukan saya dan punya
rasa sayang ini yang sebelumnya dia tidak punya, walaupun itu kepada istrinya. Banyak
hal dalam sex yang baru pertama kali ini kami lakukan. Saya sebelumnya tidak
pernah lakukan ini dengan suami, dan om Dedy juga tidak pernah melakukannya
dengan istrinya.”
“Apa itu?”
“Kami bisa melakukannya dimana saja, bahkan di mobil, dan om
Dedy yang berumur 63 tahun itu dapat melakukannya 3 kali bila kami bertemu
dalam hari itu.”
Dina memang larut dalam cintanya kepada Om Dedy. Sementara Suaminya
masih tetap akrab, dan mereka sesekali masih nongkrong bertiga. Mereka bertiga
akrab walaupun suaminya tidak tahu bahwa Dina sudah sering tidur bersama om
Dedy. Mungkin pikir suaminya adalah, mana mungkin istri saya yang berumur 37
tahun mau tidur dengan kakek yang sudah berumur 63 tahun?
Namun inilah kenyataan yang terjadi. Dina yang sebelumnya
juga menganggap bahwa om Dedy itu adalah bapaknya, sosok orang tua yang sudah
putih rambutnya, keriput kulitnya, namun apa daya ketika cinta membutakan semua
hal yang dilihat dan dihindarinya? Dina tidak lagi melihat sosok om Dedy adalah
kakek yang berumur 63 tahun, namun ia melihat cinta didalamnya. Cinta Dina
maupun om Dedy membongkar batas umur yang ada.
Sampai kini, Dina dan Om Dedy masih sering bertemu untuk
meluapkan cinta mereka dalam gairah yang kata mereka tidak pernah ia temui
dalam perkawinan mereka masing-masing sebelumnya. Bahkan rasa sayang dan cinta yang mereka
punyai juga merupakan rasa yang sebelumnya tidak pernah mereka rasakan
sebelumnya.
Dina bertanya pada saya yang sampai sekarang belum bisa saya
jawab, “mas Webe, apakah ini yang namanya cinta sejati?”
1 comment:
Akan tetp trlhat indah, jika kita memakai kaca mata yg pas untk mlhat ksah ini. Trma ksh ats ilmunya pak.
Post a Comment