Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Wednesday, February 22, 2012

BERGURU KEPADA GURU TANPA WUJUD, sebuah DEVOSI

Resi Druna, adalah seorang guru yang membimbing murid-muridnya yang hanya berasal dari Pandawa atau Kurawa. Druna telah bersumpah hanya mengajar dan mengangkat murid dari dua keturunan itu.
Kemasyuran Resi Druna sebagai seorang guru telah terdengar di seluruh sudut dunia saat itu sehingga banyak yang datang untuk berguru padanya, termasuk salah satunya adalah  Bambang Ekalaya.
“Ijinkan aku berguru padamu wahai MahaGuru Druna”
“Aku tidak menerima murid selain dari keturunan Pandawa dan Kurawa. Pulanglah dan belajarlah kepada guru lain selain aku”

Keinginan untuk berguru kepada Resi Druna sangatlah besar, maka Bambang Ekalaya tidak segera pulang ke rumah. Ia memasuki sebuah hutan dan berniat tinggal di dalamnya. Ia bangun sebuah rumah kecil untuk tinggal disana.
“Aku tetap akan berguru padamu MahaGuru Druna, ijinkan aku untuk kau bimbing setiap hari disini”
Bambang Ekalaya kemudian membuat sebuah patung dari kayu yang menyerupai sang MahaGuru Druna. Patung itu ia letakkan di depan rumahnya dimana ia berlatih memanah setiap harinya. Setiap latihan, Bambang Ekalaya menyatukan hati dan pikirannya di depan patung Resi Druna, ia masuk dalam DEVOSI sehingga menghadirkan MahaGuru Druna dalam pikirannya. Devosi dari Bambang Ekalaya membimbingnya bahwa setiap latihan ia ditemani dan diarahkan oleh MahaGuru Druna.
Bambang Ekalaya melakuan dialog imajiner, atau sekarang lebih dikenal dengan ‘menghadirkan little brother’ dalam dirinya.

Satu tahun kemudian,
Pandawa saat itu sedang melakukan ‘praktek lapangan’ dari ilmu yang telah diturunkan oleh Resi Druna. Mereka masuk hutan untuk membuktikan keahlian memanah yang telah dipelajari. Arjuna, adalah murid paling pintar dan juga merupakan murid terbaik dari sang Resi. Semua ilmu memanah dari Resi Druna telah dikuasai oleh Arjuna.
Ilmu tertinggi dari Arjuna sedang dikeluarkan, ia dapat memanah bukan hanya dengan menggunakan satu busur panah, namun lima busur sekaligus dengan kecepatan yang sangat cepat.
Tepat saat panah Arjuna melesat di udara dengan kecepatan tinggi, dari arah yang berlawanan meluncur lima busur anak panah yang menerjang panah arjuna. Panah-panah itu membelah panah Arjuna!

“Tidak mungkin! Tidak ada yang bisa melakukan ini selain Arjuna!” kata saudara Arjuna lainnya  saat itu.
Karena penasaran, maka Arjuna mencari tahu siapa yang meluncurkan panah tersebut. Dari sebuah tempat yang ditemukan Arjuna, ia bertemu dengan seseorang yang sedang memegang panah.
“Siapa kamu?”
“Aku Ekalaya”
“Siapa yang mengajari kamu memanah sehingga ilmumu sama persis bahkan lebih bagus dariku”
“Guruku adalah MahaGuru Druna”
“Tidak mungkin! Maha Guru sudah berjanji untuk tidak mengangkat murid selain dari Pandawa atau Kurawa!”
“Ya, aku belajar dibimbing oleh MahaGuru Druna”
“Kalau begitu tunjukkan aku dimana MahaGuru Druna berada”

Ekalaya mengajak Arjuna untuk mengunjungi tempat berlatihnya, dan disana Arjuna melihat patung Resi Druna berdiri tegak di tengah tempat berlatih.
“Inilah guru saya, MahaGuru Druna yang selalu membimbing dan melatih saya”

Note: Cerita ini saya penggal hanya sampai disini. Kelanjutan cerita ini tidak begitu penting dalam konteks apa yang ingin saya share disini, yang berkaitan dengan ‘guru tanpa wujud’, sebuah devosi.

Bagi Ekalaya, Sang Guru ada di alam semesta, ia adalah akses universal. Dan akses tersebut hanya bisa dilakukan dalam sebuah ‘laku’ yang dinamakan DEVOSI. Wujud fisik dari MahaGuru Druna adalah sebuah sarana nyata untuk meng-akses kesadaran guru yang berada di Alam Semesta ini.  Bagi orang-orang yang belum bisa mengalami devosi, maka wujud fisik tersebut diperlukan. Druna adalah katalisator dari sebuah ‘kesadaran guru’ yang mengalir di alam semesta.
Bisa saja orang berguru melalui guru fisik di depannya, namun belum tentu mereka mengalami devosi dengan sang Guru, dari hal tersebut sang murid tidak lengkap untuk menyerap ilmu dari sang guru.

Saat ini, kesadaran  universal yang dihuni oleh kesadaran guru-guru bijaksana sedang ‘berhamburan’ dan mereka siap membimbing anda untuk sebuah pemahaman dan pengetahuan yang anda butuhkan. Syaratnya adalah, anda mau untuk meng-aksesnya! Salah satu langkah pernah saya share, yaitu CRACK!

Anda mau mengalami Devosi, melampui logika dan masuk dalam the infinite intelligence, yaitu sebuah sumber pengetahuan tak terbatas?
Mari kita penuhi Dunia dengan kebijaksanaan sehingga langkah-langkah kita selaras dengan alam semesta untuk memberdayakan bagi kemajuan sesama

Salam pemberdayaan
Agung Webe
Follow twitter: @agungwebe
Email: agung_webe@yahoo.com

No comments: