“Ini adalah kesempatan”, begitu katanya. Dan betul, bahwa itu adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan. Bagi siapa saja, sebuah jenjang upgrading posisi jabatan adalah kesempatan yang harus dijalani.
Pertanyaan saya sederhana, “Apa VISI kamu?”
Kemudian teman saya ini menjabarkan apa yang menurut dia adalah VISI yang nanti akan dijalankan apabila ia menjadi Vice President.
Sekilas dia tampak bicara panjang lebar tentang apa yang dia katakan itu sebagai visi. Namun sebenarnya itu bukanlah visi, hal panjang lebar yang dijelaskan adalah merupakan sebuah business plan. Tepatnya adalah breakdown dari business plan dengan misi atau target pencapaiannya.
Seorang Vice President tanpa VISI dan hanya dengan misi pencapaian target?
Inilah yang banyak terjadi. Banyak sekali pimpinan dan bukan pemimpin. Hal yang terjadi adalah sasaran keuntungan perusahaan dan kurangnya memperhatikan kekuatan sumber daya yang ada. Padahal pencapaian keuntungan perusahaan dapat dicapai dengan memanfaatkan kekuatan sumber daya, bukan hanya dari masalah efficiency.
Dari sini sangat terlihat tentang kepentingan pribadi seseorang, maksud saya adalah apakah sang calon vice prisedent hanya memikirkan kemajuan perusahaan, atau juga memikirkan kemajuan sumber daya di bawahnya? Kemajuan sumber daya saya beri garis tebal adalah bukan urusan kenaikan gaji. Kemajuan sumber daya lebih kepada kebebasan untuk melakukan kreatifitas dan inovasi dalam kemajuan perusahaan, penghargaan tentang eksistensi yang ada, dan juga melahirkan kader-kader pemimpin yang visioner lewat peningkatan kualitas potensi sumber daya.
Seorang Vice President, bukan saja orang yang ‘pandai’ dalam strategi efficiency perusahaan, namun idealism Vice President untuk melahirkan kekuatan sumber daya yang tangguh, professional, percaya diri dan mandiri sebagai asset dan investasi yang sangat berharga bagi kemajuan perusahaan.
Kemudian apabila anda ditolak menjadi Vice President karena idealism anda tersebut, anda adalah orang besar dengan Visi besar, daripada anda diterima sebagai Vice President hanya sebagai boneka perusahaan yang tidak mempunyai sayap sendiri untuk terbang.
Hidup kita akan menjadi lebih berarti atau lebih berharga apabila kita bisa lebih memberikan arti dan penghargaan kepada orang-orang disekeliling kita.
Salam cerdas Indonesia!
Agung webe
http://www.agungwebe.net
Dari sini sangat terlihat tentang kepentingan pribadi seseorang, maksud saya adalah apakah sang calon vice prisedent hanya memikirkan kemajuan perusahaan, atau juga memikirkan kemajuan sumber daya di bawahnya? Kemajuan sumber daya saya beri garis tebal adalah bukan urusan kenaikan gaji. Kemajuan sumber daya lebih kepada kebebasan untuk melakukan kreatifitas dan inovasi dalam kemajuan perusahaan, penghargaan tentang eksistensi yang ada, dan juga melahirkan kader-kader pemimpin yang visioner lewat peningkatan kualitas potensi sumber daya.
Seorang Vice President, bukan saja orang yang ‘pandai’ dalam strategi efficiency perusahaan, namun idealism Vice President untuk melahirkan kekuatan sumber daya yang tangguh, professional, percaya diri dan mandiri sebagai asset dan investasi yang sangat berharga bagi kemajuan perusahaan.
Kemudian apabila anda ditolak menjadi Vice President karena idealism anda tersebut, anda adalah orang besar dengan Visi besar, daripada anda diterima sebagai Vice President hanya sebagai boneka perusahaan yang tidak mempunyai sayap sendiri untuk terbang.
Hidup kita akan menjadi lebih berarti atau lebih berharga apabila kita bisa lebih memberikan arti dan penghargaan kepada orang-orang disekeliling kita.
Salam cerdas Indonesia!
Agung webe
http://www.agungwebe.net
No comments:
Post a Comment