Lalu kalau ditulis subconscious mind, maka artinya adalah bagian dari kesadaran pikiran. Apabila ada Kesadaran Pikiran ( Mind Consciousness ), maka tentu saja ada Kesadaran Fisik ( Body Consciousness ), atau juga Kesadaran Jiwa ( Soul Consciousness ) bahkan juga Kesadaran Spiritual ( Spiritual Consciousness ), atau Kesadaran Kosmos ( Cosmic Consciousness )
Dari masing-masing conscious tersebut mempunyai bagiannya sendiri-sendiri yang dikenal dengan subconscious atau bagian dari kesadaran (fisik, pikiran, jiwa, spiritual, kosmik )
Apabila subconscious disadari sebagai bagian ( sub ) dari Kesadaran ( conscious ) apakah ada sebuah ‘Program’ disana? Atau apakah bagian kesadaran dapat diprogram kembali dengan sugesti-sugesti?
Nilai pembagi yang menyatakan bahwa 88% pengaruh tindakan dari subconscious mind dan 12% dari conscious mind itu sendiri adalah merupakan sebuah asumsi!
Asumsinya adalah bahwa tindakan kita dihasilkan dari sesuatu yang sering kita ingat dan sering muncul di pikiran kita. Hal yang sering kita ingat atau sering muncul itulah yang diasumsikan sebagai MEMORI. Memori tersebut di asumsikan berada di salah satu bagian otak kita atau didalam pikiran kita ( ini kalau kita ber-asumsi bahwa pikiran berada di dalam otak )
Benarkah memori ada di otak kita atau ada di bagian pikiran kita seperti selama ini kita pahami? Mungkin saja pengetahuan ini yang harus kita bongkar dan kita terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi seiring dengan berkembangnya kesadaran itu sendiri.
Otak hanyalah sebuah alat yang ada ditubuh manusia untuk menangkap ‘kesan’ dari lautan pikiran di semesta ini. Karena ia adalah sebuah alat, maka tertangkapnya signal pikiran ini tergantung frekwensi otak masing-masing di setiap tubuh. Namun masing-masing signal pikiran ini tidak akan dipertahankan di dalam otak ( termemori )
Kalau memori tersebut terekam di sebuah sudut tempat otak manusia, maka otak bisa dicabut dan ditempatkan di tubuh orang lain kemudian apa yang dinamakan memori tersebut dapat terbaca jelas oleh tubuh yang ditempatinya.
Namun seseorang bisa memindahkan pikirannya atau kesan pikiran kepada orang lain, yang dikenal dengan false memory implant. Dan inipun bukan menanamkan memori ( istilah tersebut harus diganti ). Ia hanya mengirimkan ‘kesan’ ( bukan pesan ) kepada pikiran lainnya.
Otak ibarat sebuah pesawat TELEVISI yang menangkap siaran dari stasiun televisi yang merupakan PIKIRAN SEMESTA. Apakah siaran televisi tersebut ada dan dipertahankan di televisi? Tidak bukan? Alat televisi tersebut hanyalah menangkap ‘kesan’ dari pancaran siaran yang ada. Namun demikian, televisi tersebut dapat dirubah channel-nya sehingga dapat menangkap siaran yang lain.
Lalu apakah sugesti dalam hypnosis dapat membuat program baru di pikiran?
Tidak ada program yang baru di pikiran semesta, dan tidak ada program apapun di otak manusia.
Pemberian sugesti adalah merubah channel sebuah televisi, bukan menanamkan memori! Sehingga televisi tersebut dapat menangkap sebuah siaran seperti yang diinginkan oleh channel sugesti tersebut.
Contohnya adalah sugesti tenang, rileks, damai.
Ketika kata tenang, rileks, damai diulang-ulang, maka seluruh syaraf di otak akan membentuk sebuah jaringan yang nantinya akan menangkap signal dari pikiran semesta yang berisi ketenangan, rileks, dan kedamaian.
Jadi tenang, rileks dan damai tidak tertanam dibagian yang selama ini dinamakan memori, melainkan sudah ada di pikiran semesta dan saat itu dapat ditangkap atau di-asosiasikan oleh otak karena rangsangan sebuah sugesti.
Stasiun pemancar televisi tersebut bisa dikatakan sebagai UNIVERSAL CONSCIOUS MIND. Setiap pesawat televisi dirumah adalah bagian dari universal conscious mind tersebut, yang dapat meng-aktualisasikannya. Jelasnya sebuah gambar, ada suaranya atau tidak, tergantung dari jenis pesawat televisi dan kuatnya signal televisi tersebut menangkap gelombang pemancar dari stasiun televisi.
Bagi saya, subconscious sungguh tidak bisa di program ulang. Apa yang mau diprogram? Bagian dari kesadaran tersebut tidak berisi program. Dia hanyalah sebuah cermin yang memantulkan kambali dari conscious itu sendiri.
Bila subconscious terang, bila cermin itu jernih maka segala hal dari universal conscious mind atau kesadaran semesta akan terlihat. Dalam bahasa sederhana adalah memori akan muncul. Memori inilah yang kita anggap mengendap di salah satu bagian pikiran atau juga di otak kita, adalah sebuah gudang pengetahuan di universal conscious mind.
Contoh kasus adalah trauma.
Trauma terjadi karena subconscious tidak memantulkan sebuah ‘kebenaran signal’ dari universal conscious mind sehingga kesan yang tertangkap terdistorsi dan mengakibatkan sebuah ketakutan karena persepsi tersebut.
Langkah yang dilakukan kemudian ‘menghilangkan’ apa yang dikatakan memori dari trauma tersebut ( ber-asumsi dihilangkan ). Mengajak klien masuk ke kondisi somnambulism, kemudian diberi sugesti-sugesti.
Bagi saya, ini adalah pemberian memori implant ( saya harus gunakan bahasa ‘memori’ ). Kenapa demikian? Karena fungsi dari subconscious yang seharusnya memantulkan informasi dari universal conscious mind tidak dibuat terang atau tidak dibuat jernih. Langkah di atas hanya memberikan ‘kesan’ baru dari pikiran terapis kepada pikiran klien.
Nah, apabila yang dilakukan adalah pemberian ‘kesan’ dari pikiran satu ke pikiran yang lain ( walaupun itu dikatakan sebagai sugesti positif dan memberdayakan dari sisi terapis ), apapun namanya, dia tidak menyebabkan subconscious terang sehingga dapat melihat jelas dari informasi di universal conscious mind.
Namun, sekali lagi bahwa pemberian sugesti ini tidak sama sekali tidak bermanfaat. Apabila kasusnya adalah pertolongan pertama dan harus diberikan karena memang pikiran dari klien tidak bisa berbuat apa-apa pada saat itu, mau tidak mau kita harus menanamkan implant memori kepadanya. Namun setelah itu, setelah pikiran dapat berbuat sesuatu, maka langkah selanjutnya adalah memberdayakan pikiran yang ada, yaitu membuat terang seluruh area pikiran, membuat subconscious menjadi terang sehingga dapat meng-akses seluruh informasi dari universal conscious mind.
Dengan membuat terang subconscious mind, itu bukan mem-program kembali karena tidak ada program disana dan tidak ada yang diprogram ulang.
Mungkin kalau bahasa iklan anda adalah membuat program ulang di bawah sadar, saya yakin itu hanyalah terminology bahasa saja untuk menyederhanakan proses ‘rumit’ diatas.
Salam cerdas Indonesia
#Jaya Mataram
Agung webe
http://www.agungwebe.net
Asumsinya adalah bahwa tindakan kita dihasilkan dari sesuatu yang sering kita ingat dan sering muncul di pikiran kita. Hal yang sering kita ingat atau sering muncul itulah yang diasumsikan sebagai MEMORI. Memori tersebut di asumsikan berada di salah satu bagian otak kita atau didalam pikiran kita ( ini kalau kita ber-asumsi bahwa pikiran berada di dalam otak )
Benarkah memori ada di otak kita atau ada di bagian pikiran kita seperti selama ini kita pahami? Mungkin saja pengetahuan ini yang harus kita bongkar dan kita terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi seiring dengan berkembangnya kesadaran itu sendiri.
Otak hanyalah sebuah alat yang ada ditubuh manusia untuk menangkap ‘kesan’ dari lautan pikiran di semesta ini. Karena ia adalah sebuah alat, maka tertangkapnya signal pikiran ini tergantung frekwensi otak masing-masing di setiap tubuh. Namun masing-masing signal pikiran ini tidak akan dipertahankan di dalam otak ( termemori )
Kalau memori tersebut terekam di sebuah sudut tempat otak manusia, maka otak bisa dicabut dan ditempatkan di tubuh orang lain kemudian apa yang dinamakan memori tersebut dapat terbaca jelas oleh tubuh yang ditempatinya.
Namun seseorang bisa memindahkan pikirannya atau kesan pikiran kepada orang lain, yang dikenal dengan false memory implant. Dan inipun bukan menanamkan memori ( istilah tersebut harus diganti ). Ia hanya mengirimkan ‘kesan’ ( bukan pesan ) kepada pikiran lainnya.
Otak ibarat sebuah pesawat TELEVISI yang menangkap siaran dari stasiun televisi yang merupakan PIKIRAN SEMESTA. Apakah siaran televisi tersebut ada dan dipertahankan di televisi? Tidak bukan? Alat televisi tersebut hanyalah menangkap ‘kesan’ dari pancaran siaran yang ada. Namun demikian, televisi tersebut dapat dirubah channel-nya sehingga dapat menangkap siaran yang lain.
Lalu apakah sugesti dalam hypnosis dapat membuat program baru di pikiran?
Tidak ada program yang baru di pikiran semesta, dan tidak ada program apapun di otak manusia.
Pemberian sugesti adalah merubah channel sebuah televisi, bukan menanamkan memori! Sehingga televisi tersebut dapat menangkap sebuah siaran seperti yang diinginkan oleh channel sugesti tersebut.
Contohnya adalah sugesti tenang, rileks, damai.
Ketika kata tenang, rileks, damai diulang-ulang, maka seluruh syaraf di otak akan membentuk sebuah jaringan yang nantinya akan menangkap signal dari pikiran semesta yang berisi ketenangan, rileks, dan kedamaian.
Jadi tenang, rileks dan damai tidak tertanam dibagian yang selama ini dinamakan memori, melainkan sudah ada di pikiran semesta dan saat itu dapat ditangkap atau di-asosiasikan oleh otak karena rangsangan sebuah sugesti.
Stasiun pemancar televisi tersebut bisa dikatakan sebagai UNIVERSAL CONSCIOUS MIND. Setiap pesawat televisi dirumah adalah bagian dari universal conscious mind tersebut, yang dapat meng-aktualisasikannya. Jelasnya sebuah gambar, ada suaranya atau tidak, tergantung dari jenis pesawat televisi dan kuatnya signal televisi tersebut menangkap gelombang pemancar dari stasiun televisi.
Bagi saya, subconscious sungguh tidak bisa di program ulang. Apa yang mau diprogram? Bagian dari kesadaran tersebut tidak berisi program. Dia hanyalah sebuah cermin yang memantulkan kambali dari conscious itu sendiri.
Bila subconscious terang, bila cermin itu jernih maka segala hal dari universal conscious mind atau kesadaran semesta akan terlihat. Dalam bahasa sederhana adalah memori akan muncul. Memori inilah yang kita anggap mengendap di salah satu bagian pikiran atau juga di otak kita, adalah sebuah gudang pengetahuan di universal conscious mind.
Contoh kasus adalah trauma.
Trauma terjadi karena subconscious tidak memantulkan sebuah ‘kebenaran signal’ dari universal conscious mind sehingga kesan yang tertangkap terdistorsi dan mengakibatkan sebuah ketakutan karena persepsi tersebut.
Langkah yang dilakukan kemudian ‘menghilangkan’ apa yang dikatakan memori dari trauma tersebut ( ber-asumsi dihilangkan ). Mengajak klien masuk ke kondisi somnambulism, kemudian diberi sugesti-sugesti.
Bagi saya, ini adalah pemberian memori implant ( saya harus gunakan bahasa ‘memori’ ). Kenapa demikian? Karena fungsi dari subconscious yang seharusnya memantulkan informasi dari universal conscious mind tidak dibuat terang atau tidak dibuat jernih. Langkah di atas hanya memberikan ‘kesan’ baru dari pikiran terapis kepada pikiran klien.
Nah, apabila yang dilakukan adalah pemberian ‘kesan’ dari pikiran satu ke pikiran yang lain ( walaupun itu dikatakan sebagai sugesti positif dan memberdayakan dari sisi terapis ), apapun namanya, dia tidak menyebabkan subconscious terang sehingga dapat melihat jelas dari informasi di universal conscious mind.
Namun, sekali lagi bahwa pemberian sugesti ini tidak sama sekali tidak bermanfaat. Apabila kasusnya adalah pertolongan pertama dan harus diberikan karena memang pikiran dari klien tidak bisa berbuat apa-apa pada saat itu, mau tidak mau kita harus menanamkan implant memori kepadanya. Namun setelah itu, setelah pikiran dapat berbuat sesuatu, maka langkah selanjutnya adalah memberdayakan pikiran yang ada, yaitu membuat terang seluruh area pikiran, membuat subconscious menjadi terang sehingga dapat meng-akses seluruh informasi dari universal conscious mind.
Dengan membuat terang subconscious mind, itu bukan mem-program kembali karena tidak ada program disana dan tidak ada yang diprogram ulang.
Mungkin kalau bahasa iklan anda adalah membuat program ulang di bawah sadar, saya yakin itu hanyalah terminology bahasa saja untuk menyederhanakan proses ‘rumit’ diatas.
Salam cerdas Indonesia
#Jaya Mataram
Agung webe
http://www.agungwebe.net
No comments:
Post a Comment