Kunjungi pula Situs Utama dan foto training Agung Webe

Agung Webe, penulis buku motivasi dan trainer pemberdayaan diri

Tuesday, December 20, 2011

INTUITIVE LEARNING

Kemaren tanggal 18 Des sore, saya menuju Yogya dan melanjutkan perjalanan ke Wonosobo untuk seminar SMART TEACHING esok harinya, tanggal 19 Des.
Sampai di Bandara Adisutjipto Yogya jam 19.00, saya dijemput oleh pak Untung, seorang sopir yang akan mengantarkan saya ke Wonosobo. Karena saya lapar maka saya ajak pak Untung untuk makan di mie godog ring road utara. Jam 19.45 kami melanjutkan perjalanan ke Wonosobo

Ternyata ajakan saya untuk makan yang menyebabkan kenyang itu salah. Kenapa salah? Karena memasuki jalan Magelang saya merasa injakan gas tidak stabil, yang artinya pak Untung mengantuk! Beberapa kali rem mendadak terjadi karena di depan banyak mobil besar jurusan Magelang dan Semarang.
Saya Tanya, “Bapak Ngantuk?”
“Dikit pak”
“Kalau gitu cari pom bensin ya, saya mau buang air kecil”, kata saya yang saya harap nanti pak Untung mengikuti untuk cuci muka.
Sampai di pom bensin saya turun dan diikuti oleh pak Untung yang ternyata juga cuci muka.

Di pertigaan setelah Candi Mendut, kami belok kiri. Jalan sepanjang ini sudah sepi dan tidak ada lampu penerangan di pinggir jalan, karena memang jalan ini adalah jalan alternative ke Wonosobo yang bisa menghemat waktu sampai 1.5 jam dibanding kalau lewat Magelang. Namun jalan ini penuh kelokan, tanjakan, turunan, dan kanan kiri banyak jurang. Kalau tidak salah eja, jalan ini dinamakan jalan Slentho.
Kekhawatiran saya mulai terjadi lagi mengingat pak Untung tadi bilang mengantuk. Dan memang benar ketika saya menoleh  ke arahnya, matanya memang sudah menandakan bolam 5 watt!
Saya mulai mencari cara bicara padanya dengan tidak menyinggungnya, ( kemaren saya tulis juga di twitter )
“Pak, jalan disini gelap dan penuh tikungan dan tanjakan serta tikungan. Wah kalau mengantuk bisa bahaya ya pak?”
“Kalau nggak pernah lewat sini bahaya pak”, kata pak Untung. “Namun kalau saya  yang setiap hari lewat sini, jadi walaupun saya merem ( memejamkan mata ) saya bisa sampai.”

Saya berpikir, “waduh? Memejamkan mata bisa sampai? Bahaya sekali!”

Upps! Tiba-tiba saya punya rencana lain! Saya ambil resiko untuk membiarkan pak Untung mengantuk!
Saya tahu resiko ini dan memang sangat bahaya, namun saya juga yakin bahwa ini tidak akan mengakibatkan hal buruk dalam perjalanan. Saya biarkan pak Untung mengemudikan mobilnya dengan rasa kantuknya. Kami melewati jalan Slentho ini antara pukul 22.00 sampai 23.00.
Apa yang mengakibatkan saya mengambil resiko ini? INTUITIVE LEARNING!
Saya yakin ( walaupun bahaya dan tidak boleh diulang lagi ) pak Untung yang sudah menjadi sopir dan setiap hari melewati jalan ini, telah hapal betul dimana ada belokan tajam, dimana ada tanjakan, dimana ada turunan. Ia melihat jalan tersebut bukan dengan mata fisiknya, tapi dengan intuisinya. Memang betul, saya merasakan bahwa kemudi pak Untung terlihat otomatis seperti melihat jalan didepan walaupun gelap.

Selama perjalanan yang membahayakan tersebut, saya belajar bagaimana intuitive learning bekerja. Pak Untung yang sudah lama selama bertahun tahun menjadi sopir dan melewati jalan yang sama , membentuk sebuah kebiasaan yang dilihat dalam pikirannya tentang jalan yang dilewati.

Inilah sebuah pelajaran yang bisa saya ambil:  kita dibentuk oleh kebiasaan-kebiasaan yang sering kita lakukan. Entah itu kita lihat, kita baca, kita dengar. Semua akan membentuk sebuah tindakan tersendiri dari diri kita. Intuisi bisa kita berdayakan, bisa kita kembangkan kepekaannya untuk kemajuan diri kita.

Sampai Wonosobo sekitar jam 23.00 dan langsung sarapan lagi mie Ongklok ( mie khas wonosobo )bersama mbak Tari dan mbak Laras yang sudah menunggu kedatangan saya untuk koordinasi kegiatan seminar esok harinya.

Pak Untung, terimakasih telah mengantar saya pulang pergi dari Yogya – Wonosobo – Yogya, dan saya melihat bahwa Intuitive learning itu luar biasa!

Salam mulia penuh cahaya
Agung webe
Twitter: @agungwebe

No comments: